Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Konservasi Indonesia mengajak artis Prilly Latuconsina untuk memasang satelit pada seekor hiu paus di Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pemasangan alat pelacak pada 24 September 2024 itu, khusus pada hewan laut yang dilindungi dan berstatus terancam punah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, mengatakan Prilly dilibatkan setelah dinobatkan sebagai Kawan Hiu Paus pada Agustus 2024. Kegiatan ini juga sebagai upaya mendukung pemerintah dalam target membentuk kawasan konservasi, terutama pada Teluk Saleh, sebagai perairan pertama berbasis spesies, khususnya hiu paus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Wisata ramah lingkungan bukan hanya tidak membuang sampah sembarangan ke laut, tetapi juga memahami jarak yang harus dibuat antara penyelam dengan hiu paus," kata Meizani dalam keteragan tertulisnya, Kamis, 3 Oktober 2024.
Meizani juga mengingatkan agar masyarakat harus tahu dampak yang akan dialami oleh hiu paus apabila jika wisatawan ramai-ramai menyentuh ataupun terlalu berdekatan dengan mereka. Hal ini mengingat perairan Teluk Saleh termasuk area wisata yang dilintasi oleh hiu paus.
Pelibatan Prilly Latuconsina juga diharapkan ikut menyampaikan pengetahuan kepada publik dan sesama penyelam yang ingin tahu lebih banyak tentang hewan tersebut. Dalam pemasangan itu pun nama alatnya juga menyematkan nama Prilly. “Tentunya kami sangat senang ketika Prilly mau terjun langsung dalam pemasangan salah satu alat penelitian kami ke badan hiu paus yang kami namai dengan namanya,” ucap Meizani.
Prilly Latuconsina mengungkapan, ini adalah pengalaman pertamanya yang menegangkan dan mengharukan. Selama menyelam dan bertemu hiu paus, biasanya ia harus menjaga jarak. Kali ini ia langsung berdekatan dan memasang alat pelacak ke bagian sirip ikan itu.
Sebelum memasang penanda satelit, Prily mendapatkan pengarahan langsung dari para peneliti Konservasi Indonesia. “Para peneliti dari Konservasi Indonesia mengajarkan saya tentang tujuan penting dari penanda satelit, sampai pentingnya berwisata hiu paus yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Pilihan Editor: