Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Gusti Rayhan ikut merasakan euforia kesuksesan film Dilan 1990. Di film itu, Gusti berperan sebagai Akew, sahabat dari Dilan, yang diperankan Iqbaal CJR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di balik perasaan gembiranya, terselip satu keinginan. Gusti Rayhan berharap Farhat Abbas, ayah kandungnya, bisa ikut menyaksikan film Dilan 1990. "Pengen sih, pengen," kata Gusti Rayhan, di sela acara syukuran 4 juta penonton film Dilan 1990, di Kemang Village XXI, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun Gusti Rayhan tak terlalu yakin keinginannya bisa terwujud. Sebab, sejauh ini komunikasinya dengan Farhat Abbas terbilang sangat minim. "Komunikasi pernah, dulu sempet, cuma sekarang biasa aja, gimana ya, nggak komunikasi juga," akunya.
Terkait keikutsertaannya di film Dilan 1990, Gusti Rayhan belum sempat memberi tahu Farhat Abbas secara langsung. Tapi ia yakin sang ayah sudah tahu dari media. "Kayaknya papa tahu," pungkasnya.Gusti Rayhan dan beberapa pemeran di film Dilan 1990 (Falcon Pictures)
Gusti Rayhan merupakan anak dari Rita Tresnawati dengan Farhat Abbas. Pada 2013, Rita tampil ke muka publik dan menyebut Gusti sebagai hasil pernikahan sirinya dengan Farhat.
Sebelumnya, Gusti enggan membahas lebih detail soal hubungannya dengan Farhat. Penggemar Johnny Depp dan Emma Watson ini sadar, saat terjun ke dunia seni peran, ia akan dikaitkan dengan nama besar ayahnya. Kendati dia tidak menjalin komunikasi yang intens dengan ayahnya.
“Benar, saya anak Farhat Abbas. Walau saya memiliki ayah seorang pengacara terkenal (dan selamanya dia tetap ayah saya), dia adalah dia. Saya tetaplah saya. Meski disangkutpautkan dengannya, saya berusaha menjadi diri sendiri dalam versi yang lebih baik. Saya punya ciri khas sendiri,” ujar Gusti Rayhan.
Gusti Rayhan pertama kali memulai karier saat memerankan tokoh Dilan dalam klip video bertajuk Voor Dilan. Penulis novel Dilan 1990, Pidi Baiq, berada di balik proyek ini.