Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Hanya Lihat Judul dan Trailer, Netizen Malaysia Tuding Eka Kurniawan Defensif

Alih-alih setuju, The Witch justru menyebut Eka Kurniawan melakukan pembelaan berlebihan dan defensif terhadap pemahaman dendam dan rindu.

2 November 2021 | 19.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Poster film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Foto: Palari Films.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan tayang pada 2 Desember 2021. Film ini diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan dengan judul sama. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun rupanya makna film dan trailer yang sudah beredar itu diartikan berbeda oleh seorang netizen asal Malaysia. Netizen bernama Maryam Lee yang menggunakan nama The Witch mencuitkan serangkaian argumennya tentang judul film itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bermula dari balasannya terhadap cuitan dari Eka Kurniawan, yang mengunggah poster film itu disertai pengumuman tanggal tayang. “Tapi mas, merindu dendam itu tidak sama dengan merindu cinta hati,” tulisnya disertai emotikon berkaca-kaca, Senin, 1 November 2021.

Satu lagi, cinta sejati itu tidak berdendam, tapi berani melepaskan. Rindu kok disamakan dengan dendam? Aneh bangat. Codependency is not love. We’ve been conditioned to think it is, but it’s not,” lanjutnya di cuitan berikutnya.

Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno di Swiss pada Sabtu, 14 Agustus 2021. Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menceritakan tentang Ajo Kawir (diperankan oleh Marthino Lio), seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia yaitu, ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung (diperankan oleh Ladya Cheryl), Ajo babak belur hingga jungkir balik dan dia jatuh cinta.

Pemeran dan tim produksi film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menghadiri Locarno Film Festival. Foto: Palari Films.

Usai menonton trailer filmnya, dengan penuh percaya diri The Witch mengatakan instingnya benar tentang film ini. Ia menyebut film ini tentang hubungan yang kodependen atau kodependensi adalah istilah bagi seseorang yang ketergantungan dalam hubungan. “Itu akan menyebabkan trauma. Bayangkan anak-anak kecil menontonnya dan berpikir itu adalah “cinta”. Efek sosiobudaya dari film seperti ini bisa merusak,” cuitnya.

Melihat cuitan dari The Witch ini, penulis novel Cantik Itu Luka ini hanya menyarankannya untuk membaca novelnya dulu sembari menunggu filmnya tayang. Alih-alih setuju, The Witch justru menyebut Eka melakukan pembelaan berlebihan. “Sangat bisa diprediksi,” cuitnya yang dibalas Eka dengan singkat, “Lah? Okay.”

Warga Twitter pun mencoba mengajak The Witch berdiskusi, namun tidak ditanggapi olehnya. Ia justru mengajak berdiskusi di clubhouse. “Sudah ke sana, tapi dia menendangku saat aku belum selesai bicara. Dia malah assume kalo Eka Kurniawan nyamain cinta dan dendam, ngajarin kita buat jd pendendam, dan semua ini cuma marketing. Dia refused buat know more dari buku dan cuma judge dari judul dan trailer aja,” cuit @basterula.

Cuitan terakhirnya The Witch masih percaya diri jika argumennya benar. Saat film itu tayang Desember nanti, ia akan menikmati hasil dari prediksinya itu. “Hanya memberi tahu saja, sesuatu yang biasanya tidak aku lakukan di pertarungan, tapi aku lakukan kali ini karena aku tidak menganggap ini pertarungan. Aku akan dibayar, untuk memintaku bicara di panggung, harganya adalah 10 bungkus rokok, 5 botol bintang dan maka malam dengan Mas Djoko,” cuitnya.

The Witch sepertinya gagal memahami makna kalimat Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang ditulis Eka Kurniawan. Ia gagal memaknai tanda koma di belakang kata dendam. Bahkan, ia tetap ngotot meski sudah diluruskan oleh pengguna Twitter bahwa pengertiannya bukan seperti yang ia pahami. Seperti perasaan rindu yang menuntut dituntaskan, begitu juga dendam membutuhkan penyelesaian.

DEWI RETNO 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus