Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penulis novel Harapan dari Tempat Paling Jauh (2021), Inggrid Sonya akan ikut meramaikan talkshow Pesta Literasi Indonesia. Sebagai penulis generasi Z, Inggrid masih melihat peluang kemajuan literasi anak muda di Indonesia.
Sebagai pengunjung setia acara literasi, Inggrid baru pertama kali terlibat dalam acara tahunan Gramedia Pustaka Utama itu. Ia hadir sebagai salah satu pembicara muda yang akan bercerita tentang literasi dari perspektif anak muda.
“Pesta literasi, aku anggap itu seperti pamerannya pelukis, atau seperti konsernya musisi. Jadi sebuah wadah untuk membuat penulis atau para pegiat literasi untuk lebih bersinar lagi. Dan mengajak seluruh lini masyarakat untuk ikut bergabung, mengenalkan literasi kepada mereka,” kata Inggrid dalam konferensi di gedung Kompas Gramedia, Palmerah pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Inggrid Sonya Optimis dengan Masa Depan Literasi Anak Muda di Indonesia
Inggrid Sonya mengaku kurang sepaham dengan informasi tentang anak muda yang krisis membaca. Ia mengatakan bahwa teman-teman satu kalangannya di Twitter sering tukar-menukar judul buku rekomendasi. Unggahan semacam ini bisa menempuh balasan sampai ratusan.
“Pembaca di Indonesia tuh banyak, tapi emang hidden gem aja mereka enggak kelihatan. Ada lagi fenomena kayak bookstagram, booktok, (itu) jadi upaya kontribusi usaha-usaha literasi untuk memajukan,” pungkasnya.
Menurut Inggrid, pendekatan menggunakan digitalisasi, seperti melalui Instagram dan TikTok menjadi alat utama untuk mempertemukan literasi kepada anak muda supaya lebih tersampaikan. Ia percaya masa depan literasi Indonesia masih bisa terselamatkan.
Buku-buku Indonesia Jadi Panutan Berbagai Negara Tetangga
Eka Kurniawan, penulis yang juga adalah idola Inggrid hadir pula dalam bincang tersebut. Ia ikut membagikan pandangan serupa berdasarkan pengalamannya saat ngobrol dengan penulis luar negara dalam beberapa kesempatan.
“Saya sering ngobrol sama penulis Thailand, Malaysia, Manila. Di luar dari yang enggak sering kita bayangkan, perbukuan Indonesia itu jadi role model mereka. Mereka sangat lihat ke sini. Bahkan penulis-penulis Malaysia itu kalau main, mereka datang ke Indonesia, pulang sekoper bawa buku. Karena buat mereka ya buku-buku Indonesia beberapa langkah di depan,” ucap Eka.
Pesta Literasi Indonesia dihadiri lebih dari 50 penulis, musisi, penyair, pegiat kuliner, dan tokoh nasional yang turut meramaikan. Inggrid Sonya bergabung sebagai pembicara Pesta Literasi Indonesia dalam sesi talkshow Semangkuk Cinta untuk Jiwa yang Terluka. Ia akan berbincang pada hari kedua acara, di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki pukul 18.30-20.00 WIB.
Acara ini terbuka untuk umum. Dalam 2 minggu pendaftaran, seluruh tiket sudah terjual habis. Meski begitu, panitia akan tetap mengadakan pendaftaran di tempat (on the spot) selama kuota masih tersedia.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini