Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya merilis daftar harga tiket masuk (HTM) ke kawasan wisata Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang akan segera diresmikan dengan nama baru, Solo Safari. Tempat itu bakal dibuka pada 27 Januari 2023 menyusul rampungnya revitalisasi fase pertama kebun binatang itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gibran mengatakan HTM yang dikenakan pada pengunjung Solo Safari akan diklasifikasikan berdasarkan usia. Khusus bayi maksimal usia 24 bulan tidak akan dikenai HTM alias gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada hari biasa atau weekdays, HTM yang dikenakan untuk pengunjung dewasa senilai Rp 45 ribu per orang. Adapun untuk anak usia 3-6 tahun dikenakan HTM Rp 30 ribu per anak.
Khusus akhir pekan atau weekend dan hari libur atau public holiday akan dikenakan harga yang berbeda. Untuk pengunjung dewasa dikenakan HTM Rp 60 ribu per orang. Adapun untuk anak usia 3-6 tahun dikenakan HTM Rp 45 ribu per anak.
Menurut Gibran, HTM yang dikenakan untuk pengunjung Solo Safari masih relatif terjangkau. "Sebagai perbandingan, Gembira Loka per orang untuk dewasa dan anak-anak 75.000, harga sama untuk weekdays dan weekend," ujarnya kepada awak media di Balai Kota Solo, Kamis, 19 Januari 2023.
Gibran menjelaskan penentuan besaran HTM sudah melalui berbagai pertimbangan, termasuk untuk biaya operasional kebun binatang itu. "Banyak hewan yang didatangkan dari Taman Safari. Tentunya butuh makan, butuh zoo keeper. Kalau pengen (ingin) murah datang di weekdays," kata dia.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga memastikan kesejahteraan satwa di Solo Safari saat ini akan lebih terjamin. Menurut dia, pengelolaannya akan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Sebagai informasi, HTM yang dikenakan untuk pengunjung Taman Satwa Taru Jurug sebelumnya senilai Rp 25 ribu per orang. Diakui Gibran HTM sebelumnya memang lebih murah dari yang akan diberlakukan nantinya di Solo Safari. Namun jika melihat pengalaman dalam pengelolaan TSTJ sebelumnya, ia menilai dulu sangat tidak optimal. "Kalau yang kemarin (manajemen lama) hargane (harganya) segitu mutuskene (memutuskannya), tapi itu nggak masuk akal. Buktine hewane (hewannya) enggak terawat to? Jadi murah itu bukan berarti baik," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.