Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kehidupan Hugh Hefner sebagai pendiri Majalah Playboy hingga kematiannya, layaknya syah di sebuah istana megah di Playboy Mansion, Holmby Hills, Los Angeles, California. Ia wafat di kediamannya dikelilingi orang-orang terkasihnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah 45 tahun lebih menjalankan bisnis hiburan di Playboy Mansion, hingga kematiannya, Hugh Hefner hanya jadi penghuni di sana. Agustus dua tahun lalu, pendiri majalah Playboy itu menjual properti melalui Playboy Enterprises kepada pemodal swasta Daren Metropoulos senilai US$ 100 juta. Hefner mengajukan syarat bisa menyewanya senilai US$ 1 juta per bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rumah megah milik Hugh Hefner berukuran 21.987 kaki persegi ini berdiri di tanah seluas 5,3 hektar. Di dalamnya terdapat puluhan kamar termasuk gudang anggur, tiga kebun binatang beserta pemakaman hewan, lapangan tenis dan basket, kolam renang lengkap dengan air terjun beserta area barbekyu.
Tak lupa juga ada gym di area bawah tanah dengan sauna di bawah pemandian. Secara fasilitas nyaris segala yang diinginkan bisa didapat di dalamnya. Maklum, rumah ini nyaris selalu menjadi pusat berlangsungnya pesta para pesohor Hollywood yang bisa saja kedatangannya tak terlacak media hingga mudah datang dan pergi.
Tapi rupanya, mantan pacar Hugh Hefner, Izabella St. James sempat menuliskan dalam memoarnya berjudul Bunny Tales. Ada bagian menjelaskan bagaimana rumah mewah sudah sangat perlu direnovasi. "Segala sesuatu di Mansion terasa tua dan basi, dan Archie, anjing rumah secara teratur akan meringankan dirinya di tirai lorong, menambahkan bau urin yang kuat ke aroma peluruh yang umum,” tulisnya.
Masih dalam tulisannya tersebut, Izabella St. James menerangkan soal bagaimana kondisi di tiap kamar yang demikian tak tertata. Perabotan yang digunakan menurutnya sangat acak, tak ada unsur keindahan dan padu padan yang sesuai. "Kasur di tempat tidur kami menjijikkan - tua, usang dan bernoda. Seprai juga sudah terlaris."
Melihat kemewahan Hugh Hefner tersebut, tentu sangat berbeda kala mundur ke 60-an tahun lalu, saat Hefner masih bukan siapa-siapa. Saat itu dirinya masih menjadi seorang copywriter di majalah Esquire. Ia memulai langkah suksesnya setelah menjual mebel rumahnya dan meminjam sana-sini (termasuk kepada ibunya, yang memberi US$ 1.000). Uang tersebut ia jadikan modal untuk membuat majalah bernama Stag Party pada Desember 1953. Produksi pertamanya bersampul depan foto Marilyn Monroe yang dipotret untuk kalender 1949.
Pada 1963, Hugh Hefner ditangkap karena dianggap menyebarkan kecabulan, setelah Playboy memuat foto telanjang Jayne Mansfield, aktris Hollywood dan Broadway yang semok. Dan sejak saat itulah dia menjadi maskot pria playboy.
AISHA | PDAT | MENTALFLOSS.COM