Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Intip Koleksi Taman Hewan Pematangsiantar Milik Rahmat Shah, Punya 715 Ekor Hewan

Ayah aktris Raline Shah pemilik Taman Hewan Pematangsiantar. Apa saja koleksi Rahmat Shah di sana?

16 Maret 2023 | 11.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dr H. Rahmat Shah yang lahir pada 23 Oktober 1950 adalah seorang pengusaha, filantropis, konservasionis, diplomat, dan politisi Indonesia. Ia juga menjadi pendiri dan CEO dari beberapa perusahaan Indonesia yang bergerak di industri pertanian, properti, ekspor dan impor, serta manufaktur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya dunia bisnis, ayah aktris Raline Shah ini berkecimpung pula dalam dunia politik sebagai anggota MPR, perwakilan anggota DPR Sumatera Utara, dan Konsul Jenderal Kehormatan dari Konsulat Turki di Medan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramhat zoo di Sergai. Istimewa

Merangkum p2k.stekom.ac.id, sejak kecil, Rahmat sudah memiliki ketertarikan pada binatang, khususnya binatang buas. Ketertarikannya ini akhirnya disalurkan ke museum dan kebun binatang yang dikelolanya. Pada 1996, ia berhasil mengambil alih kebun binatang terbesar di Sumatera Utara, yaitu Kebun Binatang Pematang Siantar atau Taman Hewan Pematang Siantar (THPS). Lebih jelasnya, kebun binatang ini berlokasi di Jalan Kapt. MH. Sitorus Nomor 10, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara.

Sampai sekarang, kebun binatang ini masih mempertahankan statusnya sebagai kebun binatang terlengkap dan terbaik di wilayah Sumatera Utara. Bahkan, koleksi satwa dan popularitasnya lebih lengkap daripada Kebun Binatang Medan dengan luas puluhan kali lebih besar daripada THPS.

Meskipun dengan berbagai keterbatasan, seperti sempitnya ruang, kurangnya pendanaan, dan pemahaman proyek peremajaan eksibisi hewan, tetapi dengan usaha perawatan binatang cukup baik, THPS cukup berhasil menjalankan peranannya.

THPS pun dianggap sebagai salah satu kebun binatang terbaik di antara kebun binatang di Indonesia. THPS pun sudah mendapatkan izin berupa Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan Nomor SK.84/Menhut-II/2007 yang dikeluarkan pada 15 Maret 2007.

THPS masih menjadi sebuah lembaga konservasi sampai sekarang yang mengonservasi bermacam jenis satwa. Adapun, rincian satwa yang dikoleksi kebun binatang ini, antara lain mamalia sebanyak 201 ekor dari 51 spesies, aves berjumlah 455 ekor dari 113 spesies, dan reptil sebanyak 59 ekor dari 19 spesies. Secara keseluruhan, jumlah binatang yang dikonservasi THPS mencapai sebanyak 715 ekor dari 183 spesies. Sampai sekarang, jumlah koleksi ini terus bertambah lantaran THPS mempunyai kebijakan konservasi dan penangkaran satwa yang dapat dikatakan sukses. 

Mengutip p2k.utn.ac.id, selama menjadi lembaga konservasi, THPS sudah mempunyai kemampuan mandiri dalam melestarikan binatang dan berhasil menangkar binatang langka, seperti Siamang, Harimau Putih, dan Harimau Sumatra. Tak hanya itu, THPS pun sering mendapatkan sumbangan binatang yang ditangkap masyarakat atau hasil buruan dan peliharaan warga. 

THPS memiliki keistimewaan dari beberapa koleksi yang unik dan tak ada duanya dari kebun binatang di Indonesia. THPS memiliki seekor buaya yang diyakini merupakan buaya darat tertua dan berhasil bertahan hidup selama berada di kebun binatang ini. Buaya Sinyulong (false gharial) ini sudah ditampung di THPS sejak berdirinya pada 1936.

Selain buaya tertua dalam penangkaran, THPS pun mempunyai koleksi unik berupa liger murni yang berasal dari hasil penangkaran sendiri. Akibatnya, THPS menjadi satu-satunya kebun binatang di Indonesia yang sukses memelihara liger, mamalia karnivora berjenis kucing besar hasil pernikahan silang antara singa dengan harimau.

Berhasilnya THPS menjadi kebun binatang unik dan istimewa di Indonesia didukung dengan fasilitas dan prasarana yang disediakannya. THPS dilengkapi dengan unit pusat karantina hewan, rumah sakit hewan, dan Museum Zoologicum (koleksi hewan mati yang telah diawetkan dengan formalin). Koleksi museum ini berasal dari berbagai jenis binatang, baik dalam maupun luar negeri yang mencapai jumlah sekitar 250 spesies. Rahmat Shah juga mempunyai museum lainnya sejenis ini dengan nama Rahmat's Gallery yang berlokasi di Kota Medan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus