Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kupang - Pengamat Ekonomi, James Adam, mengatakan jadwal kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, perlu diatur untuk menghindari dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan atau habitat satwa Komodo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Salah satu formulasi yang dapat diterapkan otoritas terkait dengan pembagian waktu atau seperti pola shift sehingga wisatawan tidak membludak masuk serentak ke kawasan wisata Komodo," kata Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Provinsi NTT itu kepada Antara di Kupang, Selasa, 24 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia mengatakan jumlah kunjungan yang semakin membeludak dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan atau habitat satwa purba Komodo (varanus komodoensis) itu.
Menurut James pada prinsipnya jumlah wisatawan ke TN Komodo sebenarnya tidak boleh dibatasi karena pemerintah juga sedang gencar membangun sektor pariwisata. "Namun (yang dilakukan adalah) pembagian jumlah dan waktu ditata secara baik sesuai dengan daya dukung kawasan yang ada."
Menurut dia, pembagian pola kunjungan juga dapat mempermudah pelayanan dan pengawasan terhadap aktivitas wisatawan. "Untuk menghindari aktivitas yang merugikan," ujarnya.
Balai Taman Nasional Komodo mencatat arus wisatawan ke kawasan wisata setempat terus melonjak seiring waktu. Dalam tahun 2017, jumlah wisatawan ke TN Komodo tercatat mencapai sekitar 122 ribu orang atau naik dari tahun 2016 sebanyak 82 ribu orang.
ANTARA