Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jepang Wajibkan Turis Asal Indonesia untuk Tes TBC Mulai 2024

Mulai 2024, Jepang wajibkan wisatawan asal Indonesia untuk tes TBC. Lima turis asal 5 negara lain pun kena peraturan ini. Apa alasannya?

4 Januari 2024 | 07.11 WIB

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai 2024, Jepang menerapkan kebijakan wajib tes TBC bagi wisatawan asing yang berasal dari 6 negara, yakni Indonesia, Filipina, Vietnam, China, Nepal, dan Myanmar. Lebih lanjut, kebijakan tersebut berlaku bagi wisatawan yang berkunjung dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan atau jangka menengah hingga jangka panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti dikutip dari The Asahi Shimbun, Keizo Takemi selaku Menteri Kesehatan Jepang, menyebut peningkatan jumlah pasien TBC baru di Jepang berasal dari negara-negara tersebut. Nantinya, pihak pemerintah Jepang juga akan meminta wisatawan yang diwajibkan tes TBC untuk mengikuti rangkaian tes medis di institusi medis yang telah ditunjuk oleh pemerintah Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menaparekraf, yakni Sandiaga Uno turut merespons hal tersebut. Menurutnya, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, yang jelas, tes TBC tidak berlaku di destinasi wisata di Indonesia.

"Wisata di Indonesia sangat terbuka. Jadi, kita liburan di Indonesia saja," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno pada Senin, 20 November 2023.

Indonesia dan TBC

Penerapan kebijakan yang ketat tersebut, cenderung masuk akal bagi Indonesia, karena menurut data yang dilansir dari laman Dinkes.ntbprov.go.id, menyebut bahwa kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969 ribu kasus TBC. Lebih lanjut, data yang diperoleh dari 2021 tersebut menunjukkan kenaikan yang signifikan pada tahun sebelumnya, yang hanya sebesar 824 ribu.

Jumlah kasus tersebut membuat Indonesia berada di posisi kedua dalam beban kasus TBC terbesar di dunia berdasarkan data yang dikutip dari laman Unair.ac.id. Dengan banyaknya jumlah tersebut, membuat Indonesia harusnya lebih waspada dalam peningkatan pengamanan kasus TBC yang menjangkit.

Pada tahun yang sama, yakni 2022, Kementerian Kesehatan bersama dengan seluruh tenaga kesehatan berhasil melakukan deteksi penderita TBC pada lebih dari 700 ribu kasus. Seperti dilansir dari laman Ayosehat.kemkes.go.id, angka tersebut merupakan capaian tertinggi yang pernah diraih oleh Indonesia sejak TBC dinyatakan sebagai program prioritas nasional.

Selain menempati posisi kedua dalam beban kasus TBC atau tuberkolosis terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki jumlah kematian yang diakibatkan oleh TBC sebanyak 93 ribu kematian per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah kasus TBC terbanyak di dunia. 

RENO EZA MAHENDRA  I NOVITA ANDRIAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus