Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kawasan Candi Prambanan Kian Lengkap Buat Wisata, Ibadah, Sampai Kremasi

Kini di dekat Candi Prambanan itu terdapat fasilitas krematorium di Desa Madurejo Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

14 Oktober 2020 | 05.50 WIB

Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 1 Juli 2020. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko membuka kembali kunjungan wisata Candi Prambanan pada Rabu (1/7/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta pembatasan jumlah pengunjung setelah tutup selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Perbesar
Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 1 Juli 2020. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko membuka kembali kunjungan wisata Candi Prambanan pada Rabu (1/7/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta pembatasan jumlah pengunjung setelah tutup selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Candi Prambanan Yogyakarta selama ini bukan sekadar menjadi destinasi wisata berbagai wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Di Candi Prambanan, berbagai perayaan tradisi dan keagamaan umat Hindu dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah juga kerap berlangsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Upacara Tawur Agung Kesanga untuk menyambut Hari Raya Nyepi misalnya, selalu diadakan di bangunan candi abad ke-9 Masehi itu. Candi Prambanan juga rutin menjadi tuan rumah perayaan keagamaan lainnya dan mampu menambpung lebih dari 15 ribu umat Hindu Nusantara maupun asing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kini, di dekat Candi Prambanan itu terdapat fasilitas baru bagi umat Hindu untuk bisa tetap menjalankan agama dan kepercayaannya. Pemerintah Kabupaten Sleman meresmikan fasilitas krematorium tempat pemakaman umum di Desa Madurejo Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Krematorium itu berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi yang terdiri atas bangunan utama, dua tungku pengabuan jenazah, bale pawedan, sanggah surya, toilet, gudang, bangunan pelinggih. Ada pula tempat penyimpanan abu, lima tabung gas elpiji ukuran 50 kilogran, serta genset 5.000 watt, dan kereta jenazah.

Bupati Sleman Sri Purnomo (tengah) dan pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Sleman di sela peresmian krematorium Madurejo Prambanan Selasa, 13 Oktober 20202. Dok Pemda Sleman

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Sleman, Anak Agung Alit Mertayasa mengatakan krematorium ini bisa dibangun setelah Pemerintah Kabupaten Sleman menyediakan lahan di tempat pemakaman umum Desa Madurejo Kecamatan Prambanan. "Krematorium TPU Madurejo Prambanan ini sangat ditunggu-tunggu," ujarnya.

Alit mengatakan umat Hindu di Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Sleman telah lama menginginkan krematorium sendiri agar dapat melakukan proses kremasi dengan leluasa. Sebab, selama ini umat Hindu di Sleman dan Yogyakarta masih meminjam fasilitas kremasi milik Paguyuban Kelompok Kematian Yogyakarta yang berada di daerah Pingit, Kota Yogyakarta.

"Krematorium Prambanan ini seperti gayung bersambut, Pemerintah Kabupaten Sleman bersedia berkerja sama, sehingga fasilitas ini terwujud," ujarnya. Pembangunan krematorium tersebut, menurut Alit, diawali dengan kesepakatan bersama antara Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dengan PHDI Kabupaten Sleman tanggal 27 September 2016 silam.

Krematorium di Desa Madurejo Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Dok. Pemerintah Kabupaten Sleman

Kesepakatan itu mengatur penyediaan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman di dalam kawasan TPU Prambanan dan pembangunan krematorium oleh PHDI Kabupaten Sleman. "Kami kumpulkan donasi dari berbagai pihak dan terkumpul Rp 1,4 miliar untuk pembangunan fisik krematorium ini," kata Alit.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, krematorium di dekat Candi Prambanan ini diharapkan semakin mempermudah masyarakat Hindu di Kabupaten Sleman dan sekitarnya saat melakukan prosesi kremasi sesuai ajaran agama dan kepercayaannya. Sri Purnomo menyebutkan pemilihan lokasi krematorium tersebut sudah sesuai dengan konsep ajaran Hindu, sebab berada di kompleks tempat pemakaman umum.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus