Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surakarta - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta juga akan menyelenggarakan Kirab Malam 1 Suro pada Rabu malam ini, 19 Juli 2023. Pelaksanaan kirab ini berbeda dengan Pura Mangkunegaran Solo yang telah menggelar Kirab Pusaka Dalem 1 Suro tadi malam, Selasa, 18 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Kanjeng Raden Aryo Dani Nur Adiningrat mengemukakan dalam kirab Rabu malam ini pihak Keraton Surakarta akan mengeluarkan beberapa pusaka keraton termasuk kebo bule. Namun untuk jenis pusaka yang akan dikeluarkan masih menunggu perintah dari Raja Paku Buwono (PB) XIII.
Kirab Pusaka Keluarkan Pusaka dan Kebo Bule
"Dalam kirab Rabu malam nanti Keraton Surakarta akan mengeluarkan beberapa pusaka dan enam kebo bule untuk mengikuti kirab," ujar Dani saat dimintai konfirmasi, Rabu, 19 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dani mengatakan rangkaian ritual dalam rangka peringatan 1 Suro itu sendiri sudah dimulai sejak Selasa sore. Para abdi dalem Keraton Surakarta kemarin menggelar wilujengan dan doa bersama yang dilaksanakan di dalam keraton dan di masjid.
Kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dikarantina di dalam keraton, untuk disiapkan mengikuti Kirab Pusaka Malam 1 Suro, Jumat, 29 Juli 2022/Tempo/Septhia
Alasan Pura Mangkunegaran Gelar Kirab Pusaka Tadi Malam
Meskipun sama-sama diadakan dalam rangka menyambut 1 Suro, penyelenggaraan ritual kirab pusaka antara Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran tahun ini dilaksanakan di hari yang berbeda. Hal itu diakui Pangageng Wedana Satriya Istana Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat saat ditemui di Pura Mangkunegaran Solo.
"Kita menggunakan konsep aboge abanhan ya. Itu kerja adanya begini, jadi beberapa kali kita itu dengan kalender pemerintah berbeda. Dari dulu itu kita menganut pada kalender Jawa sendiri seperti Keraton sekarang lah. Tapi kemudian kita pernah dua kali membuat orang kecele. Jadi sudah datang ke sini kiranya kirab diadakan besoknya," ujar Lilik.
Melihat hal tersebut, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX memutuskan untuk menyesuaikan dengan kalender 1 Muharam dari pemerintah. Kebijakan itu kemudian dijalankan Pura Mangkunegara sampai saat ini.
Perbedaan Tanggal 1 Suro Demi Kepentingan Publik
Menurutnya, perbedaan tanggal peringatan malam 1 Sura terjadi setiap delapan tahun sekali. Namun Ia menekankan hal itu bukan masalah besar. "Mengacu pada kepentingan publik juga. Kasihan kan kalau sampai orang-orang sudah datang ke sini kecele. Maka beliau (Mangkunegara IX) memutuskan begini saja seperti sekarang. Kalendernya merah (hari libur) yang mana ya itu 1 Suro," katanya.
Dari pantauan Tempo, pelaksanaan Kirab Pusaka Dalem 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo tadi malam telah berjalan lancar dan khidmat. Kirab diikuti lebih dari 2.000 peserta dari pihak keluarga dan kerabat Pura Mangkunegaran serta berbagai kalangan.
Warga berdatangan dari berbagai daerah untuk ikut menyaksikan jalannya ritual dan kirab di Pura Mangkunegaran Solo itu. Bahkan mereka turut menyemarakkan acara itu dengan ikut memperebutkan air yang selesai digunakan untuk jamasan atau membersihkan pusaka-pusaka Pura Mangkunegaran serta tradisi udik-udik atau membagikan uang logam yang dilaksanakan oleh pihak Istana Mangkunegaran tersebut.