Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - British Museum berfokus sejarah manusia, seni, dan budaya di kawasan Bloomsbury London. British Museum resmi dibuka pada 15 Januari 1759. Berdasarkan situs web britishmuseum.org, museum ini memiliki koleksi permanen sebanyak delapan juta karya British Museum pun menjadi museum nasional publik pertama yang mencakup beragam bidang pengetahuan.
Asal-usul British Museum
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mula museum itu berdasarkan usulan naturalis Anglo-Irlandia dari Ulster yang tinggal di London, Sir Hans Sloane. Semasa hidupnya, Sloane mengumpulkan banyak koleksi. Ia tidak mau koleksinya rusak setelah kematiannya. Ia mewariskan kumpulan koleksinya kepada Raja George II.
British Museum. Wikipedia
Mengutip dari Sir Hans Sloane and the British Museum, kala itu, koleksi Sloane terdiri atas sekitar 71.000 objek dari segala jenis, termasuk sekitar 40.000 buku cetak, 7.000 manuskrip, spesimen sejarah alam, cetakan dan gambar, barang antik dari Sudan, Mesir, Yunani, Roma, Amerika. Koleksi Sloane ini cenderung mencerminkan minat ilmiahnya.
Baca: Pergelaran Wayang di British Museum Diminati Publik Inggris
Pada 7 Juni 1753, Raja George II memberikan persetujuan kerajaannya terhadap Undang-Undang Parlemen yang mendirikan British Museum. Undang-Undang British Museum 1753 juga menambahkan dua perpustakaan lain dalam koleksi Sloane. Perpustakaan Cottonian disusun oleh Sir Robert Cotton dan Harleian Library, koleksi Earls of Oxford. Kedua koleksi tersebut bergabung pada 1757 oleh Perpustakaan Kerajaan Lama, sekarang menjadi manuskrip kerajaan. Berbeda dengan koleksi Sloane yang ilmiah, manuskrip Cotton dan Harley memperkenalkan unsur sastra dan barang antik.
British Museum menjadi museum nasional pertama. British Museum menjadi Museum Nasional dan perpustakaan, seperti dilansir dariThe World and Its People. Badan pengawas memutuskan rumah besar dari abad ke-17, Montagu House sebagai lokasi museum yang dibeli dari keluarga Montagu.
Mengutip The British Museum: A History, Buckingham House sempat ditolak untuk dibuat museum dengan alasan biaya dan lokasinya yang tidak sesuai. Setelah akuisisi Montagu House, galeri pameran pertama dan ruang baca bagi para sarjana di British Museum resmi dibuka pada 15 Januari 1759.
Saat ini, koleksi terbesar, yakni perpustakaan yang menempati sebagian besar ruangan di lantai dasar Montagu House. Sedangkan benda-benda sejarah alam menempati seluruh sisi di lantai dua gedung.
Pada 1763, pengawas British Museum di bawah pengaruh Peter Collinson dan William Watson mempekerjakan mantan murid Carl Linnaeus, Daniel Solander untuk klasifikasi ulang koleksi sejarah alam menurut sistem Linnaean atau rumusan ilmuwan Carolus Linnaeus.
British Museum menjadi pusat pembelajaran yang bisa diakses oleh seluruh sejarawan alam Eropa. Pada 1823, Raja George IV memberikan Perpustakaan Raja yang dikumpulkan oleh George III dan Parlemen juga memberikan hak atas salinan setiap buku yang diterbitkan di negara tersebut.
Selama beberapa tahun setelah pendirian, British Museum menerima beberapa hadiah, termasuk Thomason Collection of Civil War Tracts dan perpustakaan David Garrick yang berisi 1.000 naskah drama.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.