Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gua Pawon di Kabupaten Bandung Barat menyimpan sejarah manusia purba yang telah digali lewat riset. Lokasi wisata edukasi bersejarah itu telah dihuni manusia prasejarah sejak ribuan tahun silam. Pengunjung bisa melihat lokasi temuan kerangkanya di bagian gua yang terbuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut juru pelihara Gua Pawon, Suhendar, rombongan anak sekolah, warga umum, hingga peneliti berdatangan untuk studi. Jumlah pengunjung sekarang berkisar 50-100 orang per minggu saat ramai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebulan sekitar 200-an orang yang datang,” ujarnya, Sabtu 25 Mei 2024.
Rombongan terbanyak biasanya anak-anak sekolah yang berkunjung per tiga atau enam bulan.
Peneliti dari Balai Arkeologi Jawa Barat menempatkan replika manusia prasejarah di Goa Pawon, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 7 Mei 2018. Penelitian tersebut juga merupakan upaya mengurangi aktivitas penambangan yang merusak kawasan goa dengan menjaga aset budaya bangsa. TEMPO/Prima Mulia
Temuan di Gua Pawon
Peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset Inovasi Nasional, Lutfi Yondri mengatakan, penelitian di lokasi terhenti sejak 2021 setelah dimulai pada 2000. Temuan jejak manusia Gua Pawon berawal dari survei dan pemetaan geologi oleh Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) pada Mei 1999.
Sebanyak lima bagian rangka dari individu berbeda ditemukan, seperti bagian tengkorak, rahang bawah dan atas, serta dua rangka yang ditemukan terkubur dengan posisi terlipat. “Temuan pertama manusia Pawon yang umurnya 5.600 tahun,” kata Lutfi, di lokasi acara Cerita Citarum, Sabtu, 25 Mei 2024.
Di Gua Pawon menurut Lutfi, lokasi aktivitas manusia purba berada di bagian yang lebih rendah. Sementara tempat pemakaman yang digali tim peneliti bertempat di bagian lain gua yang posisinya lebih tinggi.
Selain di Gua Pawon, di beberapa gua sekitar ditemukan juga jejak sisa kehidupan prasejarah di kawasan kars Rajamandala.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian di situs Gua Pawon terdiri dari beragam artefak yang terbuat dari bahan batuan, tulang, kulit kerang, dan gigi binatang yang dijadikan sebagai perhiasan oleh manusia purba, serta temuan sisa makanan berupa tulang binatang dan moluska. Batuan yang dipakai sebagai alat seperti andesit, serta obsidian, rijang, kalsedon berasal dari luar daerah. “Dari analisis laboratorium batu obsidiannya dari Nagrek dan Garut,” ujar Lutfi.
Temuan budaya prasejarah dari penelitian itu kemudian dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan salah satu objek wisata unggulan Provinsi Jawa Barat. Menurut Suhendar yang juga menjadi pemandu di Gua Pawon, harga tiket masuk Rp 10.500 per orang. Sementara biaya parkir kendaraan berkisar Rp1.000 – 3.000.
ANWAR SISWADI
Pilihan Editor: Bukit Yomokho, Menikmati Sunset di Perkampungan Manusia Purba