Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Melanie Subono mengalami kejadian yang tidak mengenakkan berkaitan dengan keyakinannya. Niatnya membagikan makanan kepada ibu-ibu yang mengikuti pengajian tujuh hari meninggalnya BJ Habibie, kakeknya di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 18 September 2019 justru berujung perlakuan tidak menyenangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa ini membuatnya mengunggah sebuah foto dirinya disertai renungan tentang kegelisahannya di akun Instagram Melanie tak lama setelah kejadian itu. Putri sulung promotor musik, Adrie Subono ini seperti menulis pesan kepada mantan presiden itu, tapi ditujukan sebagai pemikiran hidup dalam keberagaman untuk netizen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Eyang, apa yang salah sama Indonesia? Barusan di 7 harian saya bantu distribusi makanan kotak ke ribuan ibu-ibu yang datang berdoa,” katanya.
Salah seorang dari mereka kemudian menghampiri dan menyapanya. “Oh ini Mbak Mel ya…Wah hebat ada di sini, pasti udah hijrah ya…Tinggal nunggu pakai hijab ya Mbak,” celetuk ibu-ibu itu.
Melanie tersenyum kepada ibu itu, menyerahkan kotak makanan dan menjawab, “Enggak Ibu, saya masih non muslim kok dan saya percaya Tuhan yang sama dengan Ibu dan Eyang.”
Tak terduga, kata Melanie, wanita itu urung mengambil makanan yang sudah diserahkannya. “Apa yang salah Eyang? Maksudnya, saya gak boleh bagi nasi di situ? Di rumah Eyang? Yang bahkan bisa makan sepiring sama saya?” katanya.
Unggahan Melanie mendapat dukungan dari netizen. “Gak bisa komen apa-apa, selain mendoakan...Semangat ya Mbak Melku,” ujar @ewaldova.
Selebritas Olga Lydia turut memberikan dukungan kepada Melanie. “Sedih banget…peluk kamu Mel…hatimu luas dan punya banyak tempat bahagia. Namun betapa sulit hidup menjadi pembenci…Punya hati kecil nan sumpek, betapa kering hidupnya.”
Tapi adik Melanie, Christy Subono mengajak kakaknya bercanda. “Jangan sensi ah, mungkin itu ibu-ibu mau arem-arem yang dikantongin papa.”