Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Kutai Kartanegara Calon Ibu Kota Ini, Kaya Wisata dan Festival

Kutai Kartanegara bakal kian meriah bila jadi ibu kota. Sebelumnya, kota ini merupakan pusat keramaian festival dan punya destinasi wisata yang oke.

27 Agustus 2019 | 06.48 WIB

Tarian Enggang, meramaikan parade budaya Erau Adat Kutai and International Folks Art Festival di Tenggarong, Kutai Kartanegara, 22 Juli 2017. Festival Erau Adat Kutai diselenggarakan tanggal 23-30 Juli 2017, diikuti oleh seniman lokal dan seniman dari delapan negara. Eri Sutrisno
Perbesar
Tarian Enggang, meramaikan parade budaya Erau Adat Kutai and International Folks Art Festival di Tenggarong, Kutai Kartanegara, 22 Juli 2017. Festival Erau Adat Kutai diselenggarakan tanggal 23-30 Juli 2017, diikuti oleh seniman lokal dan seniman dari delapan negara. Eri Sutrisno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi telah mengumumkan lokasi calon ibu kota baru: setengah bagian wilayah Kutai Kartanegara dan sebagian di Penajam Paser Utara. Dua wilayah ini ternyata memiliki banyak destinasi alam yang menyenangkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selain itu, Kutai Kartanegara merupakan kota festival budaya dan konser musik. Kota ini rutin dikunjungi band-band rock nasional dan dunia. Sepultura dan Testament pernah manggung di Kutai Kartanegara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tentu, bila ibu kota benar berpindah di wilayah itu, makin meriah saja dua wilayah yang dikepung hutan dan kebun sawit itu. Berikut destinasi wisata yang ada di Kutai Kartanegara (Kukar), yang dihimpun Tempo.

Pulau Kumala

Pulau Kemala merupakan delta Sungai Mahakam yang memanjang hingga ke sebelah barat Kota Tenggarong. Pulau ini menjadi taman rekreasi favorit keluarga. Beberapa tahun terakhir, Pemkab Kutai Kartanegara terus memperbaiki fasilitasnya, salah satunya dengan membangun sky tower setinggi 100 meter untuk menikmati lanskap kota Tenggarong dan hutan-hutan yang mengelilingi wilayah itu.

Ladang Budaya (Ladaya)

Tren destinasi yang instragamable ternyata melanda warga Kutai Kartanegara. Pemkab Kukar pun membangun taman budaya yang dinamai Ladang Budaya atau Ladaya. Di area tersebut terdapat bangunan-bangunan unik yang dapat dijadikan spot berfoto. Sebagai edukasi, terdapat kebun binatang mini, yang menyimpan koleksi binatang khas Kalimantan Timur: seperti burung enggang, beruang madu, uwa-uwa, dan burung merak.

Ladang Budaya atau Ladaya menjadi destinasi instagramble di Kutai Kartanegara. Foto: @info_kaltim

Taman Kota Raja Tenggarong

Musibah harus segera dijadikan berkah. Taman Kota Raja Tenggarong merupakan taman yang dibangun usai bencana robohnya jembatan Kartanegara pada 2011. Saat itu 18 orang meninggal dunia. Tak mau sedih berlarut-larut, Pemkab Kukar segera membangun kembali jembatan tersebut pada 2012, dengan struktur yang lebih kuat. Pada 2016 jembatan berfungsi kembali dan diberi taman yang indah: Taman Kota Raja Tenggarong.

Jembatan ini terinspirasi jembatan di kota yang melengkung. Sementara di ujungnya terdapat taman yang dirancang mirip Gardens by The Bay di Singapura. Saat malam hari taman ini bermandi cahaya warna-warni, yang membuat taman ini nyaman dikunjungi selama 24 jam. 

Museum Mulawarman

Sekitar tahun 400 Masehi, di wilayah Kutai Kartanegara berdiri Kerajaan Kutai Kutai. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, yang didirikan oleh Raja Kudungga. Salah satu rajanya yang terkenal bernama Mulawarman, seorang penyembah Dewa Syiwa yang taat. Ia bahkan mempersembahkan 20.000 ekor sapi kepada brahmana di kerajaannya. Nama Mulawarman diabadikan sebagai Museum Mulawarman yang berada di bibir Sungai Mahakam.

Museum ini memiliki koleksi patung-patung dan benda-benda bersejarah, perabotan kuno, kamar tidur dengan hiasan kain 'doyo' tenunan tangan, dan barang-barang dari dinasti Ming, Qing, dan Yuan. Sri Sultan Hamengkubuwono X pernah menyumbang teater boneka Bali untuk museum ini. Selain itu, museum ini menyimpan harta pusaka Kesultanan Kutai Kartanegara, antara lain singgasana raja, mahkota, tempat tidur, dan berbagai alat-alat pada masa itu. 

Di sebelah museum terdapat makam-makam keluarga Keraton Kutai Kartanegara, sementara bagian belakang museum digunakan untuk upacara adat, salah satunya Festival Erau. Masih di belakang museum terdapat Kedaton atau Istana Kutai Kartanegara.

Museum Mulawarman di Tenggarong, Kaltim. ANTARA/Basir

Festival Erau dan International Folk Art Festival

Memiliki sejarah tua, membuat Kutai Kartanegara memiliki adat istiadat unik, misalnya Festival Erau. Festival ini merupakan salah satu pesta budaya terbesar di Kalimantan, yang diadakan tujuh hari penuh, mulai dari parade berbagai budaya, upacara pembukaan yang menampilkan tarian massal, hingga acara adat di Kedaton, dan Museum Mulawarman.

Dalam festival itu, negeri-negeri tetangga mengirim para delegasinya untuk memperagakan berbagai kesenian. Para delegasi budaya mancanegara itu tampil dalam International Folk Art Festival.

Festival Erau atau festival yang menyajikan keriuhan, dulunya digunakan untuk pengangkatan raja atau menggelar acara adat. Kini difungsikan sebagai acara untuk memperingati hari ulang tahun Kutai Kartanegara. Walhasil keriuhan itu bisa bersifat menghibur dan ritual.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus