Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecamatan Petukriyono di Pekalongan kaya akan objek wisata alam. Air terjun, sungai, keindahan alam dan tentunya udara segar bisa dinikmati di kawasan ekowisata ini. Tak mengherankan, wisatawan yang datang per bulan bisa mencapai 2.500. Libur akhir tahun, jumlah diperkirakan lebih tinggi lagi.
Apa yang menyebabkan banyak orang yang menghabiskan liburan di daerah yang dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan ini ? Selain dimudahkan dengan angkutan khusus, ada banyak pilihan dari pilihan akomodasi, dan objek wisata. Jadi temukan 6 hal berikut selama libur akhir tahun di daerah Pekalongan yang berbatasan dengan Banjarnegara ini.
1. Angkutan Gunung Pariwisata
Untuk menjemput wisatawan dari Doro menuju Petungkriyono telah tersedia angkutan pegunungan pariwisata yang disingkat anggun paris. Angkutan tersedia dalam jumlah 30 unit selama libur akhir tahun. Jarak dari Doro ke ekowisata Petungkriyono sekitar 40 kilomoter dengan jalur berkelok-kelok dan penuh kehijauan. Perjalanan dengan angkutan khusus di tengah hutan ini sekitar 1-2 jam.
2. River Tubing
Aliran sungai dengan mudah ditemukan di kawasan ini. Aktivitas river tubing pun menjadi aktivitas yang mengasyikkan saat berkunjung ke sini. Sungai Welu Asri, salah satu yang bisa diarungi ban besar tersebut.
Area perkemahan tak jauh dari Curug Bajing di kawasan wisata Petungkriyono, Pekalongan. (Instagram @petungkriyono.id)
3. Beragam objek wisata
Berada di daerah pegunungan, objek wisata di Petungkriyono terbilang beragam, antara lain wisata gunung dengan pendakian ke Puncak Tugu, Puncak Hanoman dan Puncak Raja. Kemudian Curug Bajing, Curug Lawe, Curug Muncar, ada juga Karang Sriti, Sungai Welo, Kedung Sipingit. Bila beruntung, bisa bertemu dengan penghuni hutan sekitar yakni owa Jawa.
Wisatawan yang berlibur di ekowisata Petungkriyono Pekalongan bisa menginap di omah kayu yang tersedia. ANTARA
4. Omah kayu dan perkemahan
Tersedia Omah Kayu yang lokasinya tak jauh dari Curug Lawe, Desa Cakrawati, Kecamatan Petungriono. Berada di hutan pinus, Omah Kayu bertarif Rp 350 ribu per malam. Bagi yang ingin berkemah, tersedia juga area khusus. Atau tak menginap, tapi bersantai terayun-ayun di atas hammock pun bisa dijajal.
5. Spot Swafoto
Kawasan wisata ini sudah ditata sehingga ada banyak titik yang bisa dipilih bagi wisatawan yang gandrung swafoto. Semisal di jembatan selfie Curug Lawe, ada juga di gerbang depan dan di hutan pinus.
Baca Juga: Libur Akhir Tahun Jajal Tol Trans Jawa, Mampir ke Pekalongan
6. Secangkir kopi Petong
Kopi organik dari pegunungan Petungkriyono menjadi teman yang menghangatkan di tengah hawa sejuk kawasan wisata ini. Bisa dinikmati di lokasi seperti di Dusun Cukrowati Desa Kasimpar, sekitar 20 meter sebelum Curug Lawe, bisa juga dibawa sebagai oleh-oleh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini