Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Liburan Galungan dan Kuningan, Saatnya ke Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot mendunia karena arsitekturnya berada di atas karang. Sunset bakal melengkapi keindahan upacara Galungan dan Kuningan di pura itu.

27 Juli 2019 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Galungan dan Kuningan, yang jatuh pada 24-31 Juli membuat Bali kian menarik untuk dkunjungi. Wisatawan bisa menyaksikan dari dekat berbagai upacara itu. Begitu halnya Pura Tanah Lot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Destinasi wisata yang sekaligus pusat kegiatan agama Hindu itu, tetap menarik untuk dikunjungi. Pada Oktober 2016, tiket masuk ke Pura Tanah Lot dikutip sebesar Rp10.000 per orang. Kini tiket masuk menjadi Rp20.000 untuk dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak. Sementara untuk parkir sepeda motor Rp2.000, mobil Rp5.000, dan bus Rp.10.000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanah Lot menyajikan pemandangan indah laut lepas, dan tentu saja Pura Tanah lot sendiri, yang hanya bisa dijangkau bergantung pasang surut air laut. Namun, bila air laut sedang pasang, Anda bisa banting stir ke sekitar pura. Banyak destinasi yang oke juga untuk disinggahi.

Selain Pura Tanah Lot, terdapat Pura Batu Bolong dan Pura Luhur. Ketiga pura ini memang berdekatan, dengan begitu wisatawan bisa berkunjung dari pura ke pura lainnya. Pura di sekitar Tanah Lot lainnya adalah Pura Jero Kandang, Pura Penyawang, Pura Penataran, Pura Pekedungan, Pura Batu Mejan atau Pura Beji, dan Pura Enjung Galuh.

Tanah Lot juga memiliki wisata gua yang unik: Gua Ular Suci dan Gua Air Suci. Gua Ular Suci di dalamnya terdapat ular laut. Binatang yang sangat berbisa itu kelihatan sangat jinak, namun yang ingin memegangnya harus didampingi pawang.

Para wisatawan menikmati keindahan matahari terbenam (sunset) di Tanah Lot, Bali, (8/10). Bali sangat terkenal dengan keindahan alam dan adat budayanya. ANTARA/Saptono

Konon, ular ini merupakan penjaga pura sekaligus penjelmaan selendang milik Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra, pendiri Pura Tanah Lot pada abad ke-15. Sementara Gua Air Suci, dipercaya bisa membuat kulit terlihat awet muda.

Air di gua tersebut berasal dari air laut, namun saat keluar dari gua, rasanya sudah tawar dan segar – jauh dari rasa atau bau air laut. Air itu disebut juga Tirta Pembersihan yang dikeramatkan. Air tersebut digunakan dalam upacara-upacara agama umat Hindu Bali.

Kapan waktu yang tepat bertandang ke Pura Tanah Lot? Selain Galungan dan Kuningan, datanglah pada hari jadi Pura. Biasanya dilaksanakan setiap 210 hari sekali dalam kalender Saka atau 40 hari setelah perayaan Hari Raya Kuningan. Persiapan penduduk untuk upacara, hingga jalannya ritual keagamaan, menjadi pengalaman yang unik, sekaligus obyek menarik untuk fotografi maupun video.

Dari pura, Anda bisa melihat Pura Luhur dan Pura Bolong. Pura Tanah Lot kian indah saat matahari hendak tenggelam. Siluet pura yang hitam, memunggungi langit yang memerah. Itulah atraksi penutup bila Anda seharian berwisata di sekitar Pura Tanah Lot.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus