Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Marion Jola Akui Pernah Star Syndrome, Begini Ciri-ciri Sindrom Popularitas

Marion Jola mengaku pernah mengalami star syndrome ketika awal meniti karier di dunia hiburan. Apa cir-ciri mereka yang kena star syndrome ini?

22 Maret 2023 | 17.05 WIB

Marion Jola. (Instagram/@lalamarionmj).
Perbesar
Marion Jola. (Instagram/@lalamarionmj).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Marion Jola atau yang akrab dipanggil Lala merupakan salah satu penyanyi Indonesia asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia memulai kariernya sebagai seorang penyanyi berawal dari kesediaannya mengikuti ajang pencarian bakat pada 2017 yang juga mengharuskannya pergi ke Jakarta. Meskipun awalnya tidak berkeinginan untuk menjadi musisi, tetapi ketika mulai mengikuti ajang pencarian bakat tersebut ia mengaku mulai jatuh cinta pada dunia musik. Selain itu, ia juga mengaku sempat mengalami star syndrome.

Usai tereliminasi dari ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Lala memulai debutnya dengan merilis lagu berjudul Jangan yang membuat kariernya langsung meroket. Namun, di balik kesuksesannya, Lala sempat mengalami star syndrome dan culture shock karena pergaulan Jakarta yang identik dengan kehidupan malam, sangat berbeda dengan daerah asalnya. 

Ia merasa bahwa orang keren adalah orang yang selalu menghadiri live music di kafe-kafe ternama Jakarta. Di Jakarta pula, Lala mendapatkan lingkup pertemanan yang lebih luas daripada di daerah asalnya, Kupang. 

"Dahulu, aku gara-gara pindah ke sini (Jakarta) merasakan culture shock ditambah star syndrome," jelas Lala pada 20 Maret 2023, seperti dilansir dalam kanal YouTube @VINDES

Star Syndrome

Star syndrome dapat dikatakan sebagai kondisi bagi orang-orang yang baru terkenal atau berhasil di mata publik dan menjadi lebih fokus pada dirinya sendiri daripada orang lain. Sindrom ini dapat dialami seseorang karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, seperti mendapatkan tekanan besar dari opini publik atas dirinya yang diinginkan.

Akibatnya, seseorang yang mengalami sindrom ini akan mengalami rasa takut untuk mengecewakan sudut pandang publik. Selain itu, seseorang yang mengalami sindrom ini juga takut tidak dihargai lagi sehingga memengaruhi mentalnya.

Merangkum petra.ac.id, gejala star syndrome dapat dilihat dari adanya perubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Biasanya, kondisi ini dapat dilihat dari orang-orang yang baru terkenal atau mendadak kaya.

Ciri-ciri atau gejala utama dari seseorang yang mengalami star syndrome adalah merasa memiliki kewajiban untuk tampil secara sempurna di depan publik sehingga agar tidak kalah dengan orang lain. Adapun, ciri lainnya dari seseorang yang mengalami star syndrome, yaitu:

  • Seseorang hanya ingin bergaul dengan orang yang memiliki tingkatan atau kelas sosial sama, 
  • Seseorang kerap mengacuhkan dan menyepelekan orang lain, 
  • Seseorang rela melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, 
  • Seseorang selalu merasa haus akan pujian dan pengakuan dari orang lain, 
  • Selalu diselimuti rasa takut atau cemas, jika ada hal yang kurang tepat, dan 
  • Seseorang dengan tegas menunjukkan sikapnya tidak menerima kritikan dari orang lain.

Dahulu, star syndrome hanya dialami oleh para selebriti atau orang yang mempunyai prestasi sehingga secara tiba-tiba terkenal dan diidolakan banyak orang. Namun, kini, star syndrome semakin marak terjadi. Hal ini diikuti dengan penggunaan media sosial yang setiap hari semakin meningkat sehingga siapa saja dapat mengalami star syndrome. Ditambah pula, kini media sosial menjadi bagian dari gaya hidup dan bahkan tolak ukur kesuksesan seseorang. 

Kendati demikian, star syndrome harus diwaspadai dan ditangani dengan baik dan cepat. Jika tidak ditangani demikian, maka seseorang dapat mengalami dampak negatif, seperti rasa kesepian, stres, dan depresi. Tidak perlu khawatir, kondisi ini dapat diatasi dari diri sendiri dengan sering melakukan introspeksi diri dan memilih lingkungan yang selalu mendukung terhadap tindakan baik. Meskipun butuh waktu lama untuk menanganinya, tetapi dengan konsistensi dan keyakinan yang kuat, star syndrome dapat ditangani. 

Pilihan Editor: Star Syndrome Apa Itu? Tilik Cara Marion Jola Menghindarinya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus