Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Memancing di Danau Rawapening Semarang, 15 Jenis Ikan Paling Mahal Rp 100 Ribu

Pengendara yang melintasi poros Solo - Semarang atau sebaliknya lewat jalan utama non-tol akan melewati Danau Rawapening di Kecamatan Tuntang.

2 Mei 2022 | 15.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Muhammad Ardi dan lima kawannya beberapa kali bergeser untuk mendapatkan posisi terbaik melemparkan joran pancing ke perairan Danau Rawapening. Akhirnya mereka bertahan di bawah Jembatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ardi, seorang pekerja pabrik berumur 25 tahun. Dia hobi memancing sejak kecil karena rumah orang tuanya memang berada di tepi Danau Rawapening, tepatnya di Desa Mangkelang, Kecamatan Bawen. "Ikan nila paling laku di sini. Ikannya gampang dipancing, dimakan pun enak," kata Ardi kepada Tempo di kolong Jembatan Tuntang, Ahad, 1 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ardi, ada sekitar 15 jenis ikan yang hidup di danau seluas 2.670 hektare itu. Jenis ikannya antara lain nila, mujair, gabus atau dhelek, lobster air tawar, dan bawal. Ada pula sepat rawa, sepat siam, lele, dan wader. Para pemancing paling senang jika mendapatkan ikan nila karena harganya cukup tinggi, sedap digoreng dan dibakar. Harga nila segar Rp 35 ribu per kilogram.

Seseorang memancing di Danau Rawapening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. TEMPO | Abdi Purmono

Harga ikan yang paling mahal di Danau Rawapening adalah ikan gabus atau Channa striata yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Kandungan nutrisi yang membuat harga ikan gabus cukup tinggi. Albumin ikan gabus bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk penyembuhan luka pasca-operasi dan luka bakar.

Lobster air tawar dibanderol Rp 75 ribu per kilogram, mujair Rp 25 ribu per kilogram, dan ikan bawal di kisaran Rp 30 ribuan per kilogram. Namun ikan bawal kurang peminat lantaran banyak durinya.

Tetangga Ardi, Mastur, 60 tahun, mengatakan bulan ini adalah waktu yang tepat untuk memancing di Danau Rawapening. "Musim panen ikan di danau ini pada Maret sampai Juli," kata pria yang memiliki sebuah warung makan di tepi danau, itu. Selain dijual, ikan hasil tangkapan biasanya diolah di warung sesuai kehendak pembeli.

Para pengendara yang melintasi poros Solo - Semarang atau sebaliknya lewat jalan utama non-tol akan melewati Danau Rawapening ketika sampai di wilayah Kecamatan Tuntang. Danau Rawapening membentang di empat kecamatan, yakni Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyuwangi, Kabupaten Semarang.

Kondisi Danau Rawapening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. TEMPO | Abdi Permono

Danau Rawapening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau ini menjadi hulu Sungai Tuntang. Terlepas dari urusan mancing, Ardi dan Mastur punya kecemasan yang sama. Yakni, luas danau menyusut akibat sedimentasi atau pendangkalan gara-gara eceng gondok. Gulma bersifat invasif ini muncul sejak puluhan tahun silam, tetapi belum sepenuhnya bisa dibersihkan.

Saat ini, luas Danau Rawapening diperkirakan tinggal 1.850 hektare akibat pendangkalan. Kondisi itu membuat Danau Rawapening masuk dalam kelompok 15 danau kritis di Indonesia.

Kondisi kritis tersebut kontras dengan keindahan danau dan banyaknya destinasi wisata yang terus bertambah di sekitarnya. Beberapa destinasi wisata yang ada di sekitar Danau Rawa Pening antara lain Bukit Cinta, Jembatan Biru, hingga objek wisata lawas Stasiun Kereta Ambarawa.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus