Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sikka tengah membangun Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II yang berlokasi di gerbang Gelanggang Olahraga (Gelora) Paulus Samador Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur. Menara itu akan menjadi monumen peringatan sekaligus landmark Kota Maumere.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menara Lonceng dibangun karena merupakan permintaan dari masyarakat Kabupaten Sikka untuk mengenang kunjungan Paus Santo Yohanes Paulus II di Maumere,” kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sikka Even Edomeko, Senin, 14 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Even, menara itu akan menjadi monumen untuk mengenang kedatangan Santo Yohanes Paulus II ke tanah Maumere. Paus yang menjabat dari 1978-2005 itu oernah berkunjung ke Maumere pada Oktober 1989.
Pimpinan umat Katolik dunia itu berkunjung ke Maumere kala itu dalam rangka kunjungan kenegaraan dan kegembalaan. Maumere dipilih karena merupakan salah satu kota Katolik di Indonesia.
Even mengatakan menara itu juga diharapkan bisa menjadi landmark Kota Maumere. "Menara Lonceng juga akan menjadi bagian dari Kepribadian Kabupaten Sikka," ujarnya. Dalam konteks ini, kehadiran Menara Lonceng juga melambangkan Kepribadian Kota Maumere dan daerah Kabupaten Sikka sebagai Kota Katolik.
Even berharap Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II dapat menjadi satu objek wisata baru sebagaimana kehadiran Kamar Tidur Santo Yohanes Paulus di Ritapiret yang telah menjadi salah satu objek wisata rohani Kabupaten Sikka yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.
Adapun pemilihan Gelora Samador sebagai tempat pembangunan Menara Lonceng karena Santo Paus Yohanes Paulus II pernah merayakan ekaristi bersama 200 ribu lebih umat dari Indonesia Timur selama kunjungannya. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Menara Lonceng itu sebesar Rp 12 miliar, yang berasal dari masyarakat Kabupaten Sikka, umat Keuskupan Maumere dan sumbangan pihak ketiga.
Menara Lonceng tersebut direncanakan setinggi 50 meter dengan dua bangunan puncak menara dimana lonceng besar dipasang. Bentuk bangunan akan mengikuti bentuk arsitektur Basilika Santo Petrus di Roma dengan banyak ornamen patung orang kudus dan malaikat. Sedangkan lonceng akan dibunyikan setiap pukul 06.00 Wita, 12.00 Wita dan 18.00 Wita untuk mengajak masyarakat berdoa angelus.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.