Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gaza merupakan salah satu kota besar yang terdapat di Palestina, dikenal sebagai pusat konflik Israel dan Palestina yang telah terjadi selama berpuluh tahun. Pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu, Hamas menyerang Israel yang mengakibatkan ribuan orang meregang nyawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir dari laman Reuters.com, sebagai balasan atas aksi Hamas, Israel merespon dengan membombardir wilayah Gaza yang menyebabkan sekitar 2.750 orang meninggal dan korban luka mencapai 10 ribu orang. Serangan Israel terhadap Palestina pada Oktober 2023, menjadikan serangan tersebut menjadi yang terbesar sejak era Perang Yom Kippur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun demikian, selain dikenal sebagai negara konflik, Palestina masih memiliki tempat pariwisata yang menjadi satu-satunya rujukan bagi warga Gaza, tempat tersebut adalah Pantai Gaza. Seperti dilansir dari laman Aljazeera.com, pantai tersebut terakhir dikunjungi oleh masyarakat Gaza pada libur musim Agustus 2023 lalu.
Pada libur musim panas Agustus 2023 lalu, dikabarkan ribuan orang mengunjungi Pantai Gaza yang menjadi satu-satunya destinasi wisata warga Gaza. Tempat wisata tersebut dipadati oleh berbagai kalangan, mulai anak muda hingga keluarga, sehingga pada saat ramai pengunjung, Pantai Gaza nampak seperti sedang mengadakan suatu festival.
Sebelumnya, seperti dilansir dari laman Jordan-travel.com, Pantai Gaza yang berbatasan langsung dengan Laut Mediterania menawarkan pemandangan khas pantai yang indah. Pantai tersebut ternyata memiliki sebuah nama, yakni Pantai Al-Deira dan Pantai Al-Sudaniya.
Pantai tersebut mulai kembali dikunjungi secara rutin oleh warga Gaza pada 2022 lalu, setelah 2 tahun pantai kosong karena konflik Palestina dan Israel. Seperti dilansir dari laman Arabnews.com, pantai yang terletak di Beit Lahia, Gaza sebelah utara tersebut memiliki laut yang berwarna biru menyerupai kristal, disertai dengan pasir berwarna kuning dan udara yang bersih.
Selain disuguhi dengan pemandangan indah pantai dan birunya Laut Mediterania, pengunjung yang datang di Pantai Gaza juga dapat menikmati resort di pantai tersebut. Bagi pengunjung yang memiliki uang lebih, dapat menikmati tenangnya berwisata di Blue Beach Resort yang merupakan satu-satunya resor di pantai tersebut.
Seperti dilansir dari laman Reuters.com, Blue Beach Resort mulai dibuka pada 2015 dan berisi 162 kamar yang dapat disewa. Selain itu, Blue Beach Resort dibagun oleh Palestine Real Estate Investment Company dan pada awal pembukaannya, hanya menyewakan 76 kamar.
Masih dilansir dari laman Reuters.com, Blue Beach Resort mengharuskan pengunjung untuk membayar 100 USD hingga 160 USD atau sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta untuk menginap satu malam. Namun demikian, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai Blue Beach Resort saat ini, karena lokasi yang ditempati Blue Beach Resort merupakan wilayah yang dikuasai Hamas sejak 2007 lalu.
Lebih lanjut, seperti dilansir dari laman Tripadvisor.com, Blue Beach Resort merupakan proyek yang dibangun oleh PRICO atau Palestine Real Estate Investment Company. PRICO merupakan wadah investasi masyarakat Palestina yang didirikan sejak 1994.
Pilihan Editor: Penampakan Pantai Gaza yang Bersih untuk Pertama Kalinya