Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Museum Unik di Jawa Barat, Ada Museum Nyamuk

Museum Nyamuk memiliki teater nyamuk, insektarium, laboratorium riset, serta kebun tanaman obat pengusir nyamuk dan malaria.

17 Maret 2019 | 11.11 WIB

Museum Nyamuk. Dinas Pendirikan Provinsi Jawa Barat
Perbesar
Museum Nyamuk. Dinas Pendirikan Provinsi Jawa Barat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Jawa Barat memiliki sekitar 48 museum dan paling banyak berada di Bandung. Di kota lain, ada beberapa museum unik seperti di Pangandaran yang memiliki koleksi nyamuk vektor penyakit yang ada di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Museum Nyamuk terletak di Kompleks Wisata Ilmiah Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pangandaran. Lokasinya berada di Jalan Raya Pangandaran KM3 Kampung Kamurang Desa Babakan.

Museum Nyamuk memiliki koleksi 301 spesimen terdiri dari 26 spesies dan 6 genus yang berasal dari wilayah Indoensia. Genusnya yaitu Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres,Toxor.

Selain museum, di kompleks itu ada teater nyamuk, insektarium, laboratorium riset, serta kebun tanaman obat pengusir nyamuk dan malaria. Museum Nyamuk buka Senin sampai Jumat pukul 07.30 – 16.00 juga Sabtu – Minggu pukul 09.00 – 15.00 WIB.

Museum Nyamuk di Pangandaran, Jawa Barat. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Sementara itu, museum Kabupaten Subang banyak mengoleksi temuan purbakala seperti fosil gajah, rusa, juga manusia pra sejarah. Artefak lain seperti kapak batu dan perunggu serta bejana logam.

Di Kota Sukabumi ada Museum Prabu Siliwangi. Sekitar 70 persen dari 641 benda koleksinya adalah warisan keluarga besar Raden Sumawinata. Artefaknya berupa batu, keramik, logam, senjata dan pusaka, serta naskah dan kitab kuno.

Sebanyak 48 museum di Jawa Barat berpameran di ajang festival ulang tahun perdana Museum Gedung Sate di Bandung, 15-16 Maret 2019. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat mengatakan, pengelola museum di Jawa Barat perlu memanfaatkan teknologi. “Utamanya daya tarik visual untuk menarik minat pengunjung,” katanya di sela acara bertajuk Muvies itu.

Selain Museum Gedung Sate misalnya yang telah memanfaatkan kecanggihan teknologi visual, ada museum lain yaitu Amazing Art World di Bandung. Tempat itu memiliki koleksi lukisan besar yang dibuat interaktif dan atraktif untuk pengunjung berfoto-foto.

Masih sejalur jalan, ada Museum Pendidikan Nasional di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang tutup hanya pada Jumat. Isinya tentang sejarah pendidikan hingga inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus