Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rawon dinilai sebagai sup terbaik di dunia oleh TasteAtlas, tapi ada 10 makanan Indonesia lainnya masuk dalam daftar terburuk platform tersebut. Tapi pemeringkatan ini bukan kesimpulan akhir karena setiap orang memiliki selera yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari TasteAtlas, pemeringkatan yang dirilis pada pertengahan September lalu bertujuan mempromosikan makanan lokal yang unggul, menanamkan kebanggaan terhadap hidangan tradisional, dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap hidangan yang belum pernah dicoba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut 10 daftar kuliner Indonesia terburuk versi TasteAtlas:
1. Nasi Tim Ayam
Nasi tim adalah hidangan nasi tradisional Indonesia yang diolah dengan ayam, dan kemudian disebut nasi tim ayam, sedangkan penambahan jamur shiitake membuatnya disebut nasi tim ayam jamur. Ayam biasanya dibumbui dengan kecap asin dan bawang putih, dan diletakkan di dasar mangkuk, bersama dengan sedikit kaldu ayam.
Daging ayam diletakkan diatas dengan nasi, dan kombinasi keduanya dikukus hingga matang. Terkadang, telur rebus akan ditambahkan di dasar bawah mangkuk bersama ayam. Hidangan ini selalu disajikan panas, itulah alasan mengapa hidangan ini dianggap sebagai makanan yang menenangkan. Karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang sedikit hambar, nasi tim ayam cocok untuk anak kecil.
2. Lawar
Lawar adalah hidangan serbaguna khas Bali yang biasanya terdiri dari daging cincang dan sayuran kemudian dicampur dengan kelapa, bubuk cabai, terasi, daun jeruk purut, lengkuas dan kunyit. Lawar tradisional dibuat dengan daging babi atau penyu, tetapi kini lawar banyak menggunakan daging ayam, bebek, atau sapi.
Lawar biasanya disiapkan untuk upacara dan acara-acara khusus lainnya, sehingga sering dibuat dalam jumlah yang banyak. Makanan ini juga dapat ditemukan di restoran atau warung mana pun di Bali.
3. Babi panggang
Dipercaya bahwa tradisi mengolah daging babi di Indonesia tumbuh dari warisan kuliner Tionghoa. Karena alasan agama, hidangan daging babi biasanya ditemukan di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Hindu.
Babi guling yang dimasak dengan cara dipanggang sangat populer di Bali. Ada juga ada berbagai jenis hidangan babi panggang yang berbeda, yakni merupakan tradisi dari daerah Sumatera Utara. Sebelum dibakar, daging babi biasanya direndam dalam campuran rempah-rempah tradisional, seperti jahe, bawang putih, lengkuas, dan kecap manis.
4. Papeda
Papeda adalah hidangan tradisional Indonesia, yang merupakan jenis bubur lokal. Makanan ini dibuat dari sagu, makanan pokok penduduk asli Maluku dan Papua. Sagu adalah makanan pokok masyarakat Indonesia bagian timur yang setara dengan nasi.
Papeda dibuat dari tepung yang diekstrak dari tanaman, yaitu dari batang pohon sagu. Tepung yang telah dikeringkan kemudian dicampur dengan air, garam dan gula. Tekstur akhir dari hidangan ini sangat tidak biasa: tebal, lengket, kental, dan mirip dengan bubur atau puding pucat.
6. Acar
Acar adalah campuran sayuran tradisional yang biasanya terdiri dari kubis, wortel, mentimun, atau kacang panjang yang dibumbui dengan cabai dan irisan bawang merah. Semua sayuran dipotong tipis-tipis atau dipotong dadu menjadi potongan yang lebih besar sebelum dicampur dengan air asin dan air cuka yang sedikit manis.
Acar digunakan sebagai topping mi dan nasi atau sebagai pelengkap variasi hidangan panggang, goreng, dan kari. Variasi acar tersebar di seluruh Indonesia; acar sering kali menggunakan berbagai bumbu dan buah-buahan seperti mangga atau nanas. Acar umum juga dibuat di Malaysia dan Singapura, di mana acar dibuat secara tradisional dengan pasta kacang pedas.
6. Nasi Kucing
Nasi kucing merupakan hidangan tradisional Indonesia yang berasal dari Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang di Jawa Tengah. Hidangan ini terdiri dari seporsi kecil nasi yang diberi topping seperti tempe, ikan kering, dan sambal, atau dalam beberapa kasus mentimun, ayam, dan telur. Kombinasi ini biasanya dibungkus dengan daun pisang.
Nama hidangan nasi kucing ini mengacu pada jumlah nasi yang biasanya disajikan dalam porsi kecil seperti makanan kucing. Nasi kucing dapat ditemukan di warung-warung kecil di pinggir jalan atau warung makan.
7. Bajigur
Bajigur merupakan minuman panas yang berasal dari masyarakat asli Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Dengan rasa manis dan pedas dari jahe, gula aren, dan santan, minuman ini paling sering dipasangkan dengan jajanan ringan tradisional seperti pisang kukus, kacang tanah rebus, atau ubi rebus.
Bajigur biasanya dijual dalam gerobak keliling yang dilengkapi dengan kompor untuk menjaga minuman tetap panas. Minuman ini dianggap paling cocok untuk dikonsumsi saat malam yang dingin, hari hujan atau saat menghabiskan waktu di dataran tinggi yang sejuk.
8. Semur
Semur merupakan makanan rebusan tradisional Indonesia. Meskipun memiliki banyak variasi, versi dasarnya biasanya dibuat dengan daging sapi. Bahan-bahan lain yang digunakan dalam hidangan ini antara lain kecap manis, bawang putih, bawang bombay, bawang merah, pala, jahe, cengkeh, ketumbar, kayu manis, jintan, dan lada.
Semur biasanya ditambahkan dengan kentang, dan bahan lainnya tergantung versinya, semur bisa ditambahkan telur, ayam, kacang panjang, lidah sapi, ikan, kelapa, tahu, atau terong. Nama semur berasal dari bahasa Belanda smoren yang berarti merebus, yang dikaitkan dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia.
9. Moon cake
Makanan khas Tiongkok kuno yang dimakan selama Festival Pertengahan Agustus atau Festival Bulan, yang dikenal sebagai kue bulan, merupakan kue kering seperti pai yang dibuat dengan dasar yang disebut yueh ping. Kue ini secara tradisional diisi dengan biji wijen hitam atau pasta biji teratai, bersama dengan kacang merah, daging babi panggang, kacang hijau, kurma, dan kuning telur bebek asin.
Saat ini, kue bulan tersedia dalam berbagai isian manis dan gurih yang berbeda, beberapa di antaranya adalah buah-buahan seperti melon, lengkeng, atau nanas; cokelat atau campuran kacang; abalon dan rumput laut; teh hijau, dan bahkan krim keju atau es krim. Bentuknya yang bulat tidak hanya mengingatkan kita pada bulan, tetapi juga merupakan simbol kembali atau lingkaran penuh, yang dalam filosofi Tionghoa berarti pemenuhan, kesatuan, kesempurnaan, dan persatuan.
10. Babi Guling
Babi guling adalah versi Indonesia dari babi guling panggang. Meskipun tidak umum di daerah lain di Indonesia, namun di Bali yang mayoritas agamanya adalah Hindu, ini adalah salah satu hidangan yang paling populer. Sebelum dipanggang, kulit babi biasanya diolesi dengan kunyit, dan hewan ini diisi dengan campuran bumbu basa gede, yang biasanya terdiri dari kunyit, ketumbar, serai, bawang merah, lengkuas, cabai, terasi dan bawang putih.
Daging babi kemudian diletakkan di tusuk sate dan dipanggang di atas api terbuka. Hidangan khas Bali ini biasanya disajikan pada acara-acara khusus dan pertemuan formal, tetapi sering juga dapat ditemukan di warung-warung, tempat makan tradisional di pulau itu. Hidangan ini sangat populer di Bali sehingga sebagian besar warung mengkhususkan diri dan hanya menyajikan babi guling sebagai hidangan khas mereka.
LAYYIN AQILA | TASTE ATLAS