Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Nepal telah memutuskan untuk melanjutkan larangan trekker atau pendaki solo melakukan trekking mulai dari 1 April, tanpa bantuan pemandu. Pengumuman disampaikan seorang pejabat senior Dewan Pariwisata Nepal baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mani Raj Lamichhana, juru bicara dewan mengatakan organisasi pariwisata kini telah mewajibkan trekker asing untuk membawa pemandu. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan keselamatan para trekker tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lamichhana mengatakan pihaknya telah menerima sekitar 40 hingga 50 kasus trekker yang tidak dapat dihubungi selama perjalanan setiap tahun. Itu secara tidak langsung membuat orang berpikir bahwa Nepal bukanlah tujuan yang aman.
Karena itu, Nepal memutuskan untuk mempromosikan trekking terorganisir. Di sisi lain, di balik keputusan ini dimaksudkan juga untuk menciptakan lebih banyak kesempatan kerja di negara tersebut.
Trekker mandiri adalah mereka yang merencanakan perjalanan mereka sendiri dan lebih suka bepergian sendiri tanpa bantuan dari agen trekking. Pelancong seperti ini dianggap sebagai pelancong yang sadar harga.
Menurut Lamichhana, dewan pariwisata pada 2019 memberikan izin kepada lebih dari 46.000 trekker asing solo, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Jika ingin mencatat rekor, Asosiasi Agen Pendakian Nepal telah melobi untuk sistem satu pemandu satu trekker sejak 2012.
TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: 5 Destinasi Wisata Unggulan di Nepal, Ada Kuil yang Dikunjungi Lebih 1 Juta Pelancong Tiap Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.