Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Onsen Yunomine: Dipakai Berendam Shogun Tokugawa, Juga Dipakai Merebus Sayur

Onsen Yunomine merupakan bagian dari ritual Kumano Kodo yang dilakukan Shogun Tokugawa. Namun onsen itu juga dipakai warga untuk merebus sayur.

26 Agustus 2020 | 16.12 WIB

Onsen Tsuboyu hanyalah kabin satu kamar pedesaan Yunomine yang terletak di atas sungai, namun sudah terkenal sejak satu milenium lalu. Foto: @walkinginjp
Perbesar
Onsen Tsuboyu hanyalah kabin satu kamar pedesaan Yunomine yang terletak di atas sungai, namun sudah terkenal sejak satu milenium lalu. Foto: @walkinginjp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemandian air panas alami atau onsen di Jepang, jumlahnya memncapai 3.000-an. Salah satu yang paling bersejarah, menurut BBC, adalah onsen Yunomine. Ditemukan sekitar 1.800 tahun yang lalu, bahkan dikatakan sebagai yang tertua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lokasinya berada di Yunomine, Prefektur Wakayama, Jepang. Kota ini terletak di sebelah selatan wilayah Kinki. Onsen Yunomine dipuja sebagai bagian integral dari rute ziarah Kumano Kodo yang suci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan Kumano Kodo dicatat sebagai warisan budaya UNESCO -- sebagai ritual yang harus melewati Yunomine. Selama berabad-abad, peziarah berkunjung ke onsen itu, melewati jalan setapak yang sudah dipakai selama satu milenium. Mereka datang ke Yunomine untuk membersihkan diri setelah perjalanan panjang mereka.

Secara tradisional, peziarah akan berendam di tempat di mana arus sejuk Sungai Yunotani bercampur dengan air panas yang kaya belerang. Kemudian mereka ke Kumano Hongu Taisha (salah satu dari tiga kuil agung Kumano) di dekatnya. Saat ini, bagian dari Sungai Yunotani ini memiliki bak mandi batu alam tertutup, yang dikenal sebagai Tsuboyu.

Bila di sudut-sudut Jepang, onsen berada dalam spa mewah lengkap dengan bak kayu cedar dan lantai keramik yang indah, Onsen Yunomine yang disebut Tsuboyu hanyalah kabin satu kamar pedesaan yang terletak di atas sungai - tetapi terkenal sebagai satu-satunya pemandian air panas di dunia yang terletak dalam situs Warisan Dunia UNESCO.

Menurut Japan Times, Shogun Tokugawa kedelapan, serta beberapa kaisar dari Asuka (538-710) dan periode Nara (710-94), kerap mengunjungi onsen tersebut untuk keperluan ritual.

Selain menjadi tempat yang populer bagi peziarah untuk berendam, onsen Tsuboyu telah lama menjadi tempat populer bagi penduduk setempat untuk memasak. Hanya beberapa meter di hilir Tsuboyu, penduduk desa telah mengubah kolam kedua yang dialiri oleh Sungai Yunotani, yang dikenal sebagai Yuzutsu, menjadi semacam dapur umum.

Ritual ke kuil Kumano Kodo selalu melewati onsen di Yunomie sebagai bagian dari ritual. Foto: @skipwithgrace

Catatan menunjukkan bahwa penduduk setempat telah memasak dengan air mata panas bersuhu 90 derajat Celcius sejak periode Edo (1603-1868), menurut Yoshiki Kobuchi dari Asosiasi Turis Kumano Hongu kepada BBC. Desa 

Sebagai hasil dari budaya dan kuliner onsen kuno Tsuboyi, Desa Yunomine mulai menapaki ketenaran. Dulunya desa itu, hanya memiliki segelintir rumah kayu yang dibangun di tepi sungai Yunotani yang sempit dan mirip parit. Hanya ada satu jalan dengan 26 rumah tangga dan total 50 penduduk.

Lima tahun lalu, hanya sedikit pengunjung asing yang datang ke sini. Tetapi berita tentang onsen unik desa telah menyebar, dan sekarang ada 14 wisma dan ryokan untuk menampung semakin banyak wisatawan (lebih dari 35.000 pada tahun 2018). Bahkan, Ryokan Adumaya, yang berasal dari zaman Edo, diinapi anggota keluarga kekaisaran.

Air panas yang mengalir di desa itu, diminum oleh warga. Sebagaina mereka membenamkan sayuran seperti kentang, bunga kol, wortel, dan berbagai sayuran -- yang dibungkus ke dalam jaring -- pada air panas yang mengalir. Saat diangkat, kelezatan sayuran yang renyah itu, memang memikat turis. Perpaduan kerenyahan tekstur sayur dan rasa manis mineral, membuat sayuran tersebut disukai turis. Anda pun bisa membuat telur rebus yang direndam dalam arus air panas, yang pas dikudap usai berendam di onsen.

Kumano Kodo memiliki kuil dan air terjun yang mempesona. Foto: @theworldpursuit

Penduduk meyakini air tersebut juga menyehatkan bila diminum. Mereka juga memasak daging, yang membuat tekstur daging juga kian lembut, "Saat ini, semakin jarang penduduk lokal memasak di Yuzutsu, karena mata air panas disalurkan langsung ke rumah mereka," kata Yosuke Tamaki, pemilik Ryokan Adumaya.

BBC | JAPAN TIMES

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus