Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal setelah Kritis karena Kecelakaan Tunggal

Salah seorang personil Srimulat Surabaya yang masih tersisa, Eko Untoro Kurniawan atau akrab disapa Eko Londo, meninggal dunia.

24 November 2023 | 10.37 WIB

Srimulat Surabaya saat mementaskan "Srikandi Surabaya" Minggu (27/5). TEMPO/Kukuh S Wibowo
Perbesar
Srimulat Surabaya saat mementaskan "Srikandi Surabaya" Minggu (27/5). TEMPO/Kukuh S Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Surabaya - Salah seorang personil Srimulat Surabaya yang masih tersisa, Eko Untoro Kurniawan atau akrab disapa Eko Londo, meninggal dunia pada Jumat, 24 November 2023 pukul 07.30. Pelawak berwajah Indo-Belanda kelahiran 1957 itu mengembuskan napas terakhir setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo karena mengalami kecelakaan  tunggal pada 26 Oktober 2023 lalu.

Jenazah Eko Londo dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Kembang Kuning Surabaya. Eko Londo, atau yang tenar dengan nama panggung Eko Handaitaulan Hawaii Five-O John Tralala, telah malang melintang di panggung Srimulat Surabaya sejak awal 80’an.

Ketika itu Srimulat masih bermain rutin di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Pentas-pentasnya selalu ramai penonton. Bersama Srimulat, Eko juga rutin mengisi program acara hiburan Galarama di TVRI Surabaya.

Eko Londo pernah sepanggung bersama pemain-pemain Srimulat Surabaya senior, seperti Edy Geol, Johny Gudel, Benny Bandempo, Paimo, Bambang Gentolet, Didik Mangkuprojo, Tessy dan lain-lain. “Mas Eko Londo saya kira tinggal satu-satunya pemain Srimulat Surabaya angkatan lama yang tersisa,” kata koordinator Srimulat Surabaya Eko Meiyanto alias Eko Kucing.

Setelah pamor Srimulat Surabaya meredup, Eko Londo sempat aktif mengisi program acara Blakra’an di stasiun televise JTV Surabaya. Ia juga masih melawak di THR Surabaya satu bulan sekali sebelum pusat hiburan yang tersohor pada era 80’an itu dirobohkan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada pertengahan 2019.

Menurut Eko Kucing meninggalnya Eko Londo membuat kelompok pelawak Surabaya merasa kehilangan. Sebab, di mata Eko Kucing, Eko Londo adalah pribadi yang terbuka dan solider kepada teman-temannya.

“Orangnya humoris, kalau lagi ngumpul sama teman-teman pelawak, Mas Eko Londo sering membanyol,” kata Eko Kucing.

Pemerhati Srimulat yang juga penulis buku Berpacu dalam Melodi dan Komedi, Herry Gendut Janarto, menilai  Eko Londo mampu mencuri perhatian karena wajahnya yang “unik.” Tubuhnya tinggi, kulit bersih dan hidungnya mancung layaknya orang Belanda. “Ciri khas lainnya ia punya rambut jambul yang dicat pirang,” kata Herry.

Menurut Herry pendiri Srimulat Teguh Slamet Rahardjo memang mendorong para pemain menampilkan cirinya masing-masing agar mudah diingat penggemar. Dengan modal wajah Indo-Belanda, kata Herry, Eko Londo sudah punya ciri khas tersendiri.

“Ciri khas kelondoan-nya itu telah melekat di benak penggemar Srimulat. Saya kira kontribusi almarhum di Srimulat cukup besar kendati ia tidak ikut hijrah ke Jakarta seperti Tarzan, Asmuni, Tessy dan lain-lain,” kata Herry.

Pilihan Editor: Totalitas Peran Erika Carlina di Film Srimulat, Belajar Bahasa Jawa dan Menambah Berat Badan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus