Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pelesiran ke Pulau Pramuka, Hal Apa Saja yang Menarik?

Pulau Pramuka di gugusan Kepulauan Seribu, kini mememiliki objek wisata baru, berupa hutan bakau, yang bisa digunakan untuk treking.

30 Juni 2020 | 13.00 WIB

Para peserta stand up paddle sedang menjelajahi perarian Kepulauan Seribu dari Pulau Pramuka menuju Pulau Semak Daun, Minggu, 14 April 2019. TEMPO | Bram Setiawan
Perbesar
Para peserta stand up paddle sedang menjelajahi perarian Kepulauan Seribu dari Pulau Pramuka menuju Pulau Semak Daun, Minggu, 14 April 2019. TEMPO | Bram Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Pramuka merupakan salah satu gugusan di Kepulauan Seribu. Dari sekian jumlah gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka termasuk destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Warga Pulau Pramuka, Mahariah, mengatakan kawasan itu cocok untuk menikmati suasana matahari terbit atau terbenam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Sekarang ada treking mangrove (hutan bakau) itu bisa untuk melihat sunrise (matahari terbit)," katanya saat bercerita dalam tur virtual yang diadakan perusahaan teknologi pariwisata, Atourin, Sabtu, 27 Juni 2020.

Menurut Mahariah, tempat yang agaknya menyenangkan untuk wisatawan menginap di homestay tepi pantai. "Buka jendela langsung dapat (pemandangan cahaya matahari)," tuturnya.

Saat bercerita, ia mengatakan para penduduk Pulau Pramuka sebagian besar juga bekerja di sektor pariwisata. Warga Pulau Pramuka, kata Mahariah, mata pencaharian utamanya adalah nelayan.

"Sehari-hari nelayan, akhir pekan jadi pemandu wisata," kata Mahariah yang pernah menerima penghargaan Kalpataru pada 2017 itu. Warga juga ada yang menyewakan peralatan selam untuk snorkeling dan diving.

Mahariah menuturkan, warga Kepulauan Seribu memiliki tradisi sedekah laut. Tradisi yang rutin diadakan saat bulan Muharam.

"Kami biasanya mengawali sowan, berziarah baru sedekah laut," tuturnya. Sedekah laut, kata dia, adalah tradisi sebagai ungkapan rasa syukur warga atas kelimpahan alam yang menghidupi warga kepulauan.

Kepulauan Seribu sudah dikunjungi wisatawan lagi pada, Sabtu, 13 Juni. Pulau Pramuka pun juga sudah menerima lagi kunjungan wisatawan. Protokol kesehatan atau tata cara pencegahan virus corona (Covid-19) diterapkan untuk menunjang kenyamanan pariwisata.

"Semua homestay (dilakukan penyemprotan) disinfektan dulu, setelah tamu pulang juga begitu," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus