Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemandu wisata dilaporkan memaksa sekelompok 25 turis Cina membeli produk perak yang harganya terlalu mahal. Ia mengancam akan mengeluarkan mereka dari bus jika mereka menolak untuk berbelanja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peristiwa itu dialami sekelompok wisatawan yang memesan tur tujuh hari dari Chengdu ke Huanglong, Sichuan, dengan biaya hingga 2.000 yuan atau sekitar Rp4,5 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Vn Express, pada 2 Februari, kelompok tersebut berangkat dari Chengdu ke Huanglong, Sichuan, Cina. Namun, ketegangan muncul pada hari ketiga ketika pemandu wisata tersebut marah setelah beberapa wisatawan menolak untuk berbelanja di toko-toko yang ditunjuk.
Saat dalam perjalanan ke Jiuzhaigou, pemandu wisata tersebut tiba-tiba memerintahkan semua penumpang untuk berbelanja kalau tidak ingin dipaksa keluar dari bus.
Berhenti di Tengah Hujan Salju
Untuk menekan mereka lebih jauh, bus tersebut diparkir selama lebih dari 20 menit di daerah terpencil di sepanjang Sungai Minjiang, di mana suhu telah turun hingga minus 13 derajat Celsius di tengah hujan salju. Meskipun suhu sangat dingin dan banyak orang tua dan anak-anak, pemandu wisata tetap bersikeras untuk mengeluarkan mereka yang menolak berbelanja.
Perdebatan sengit terjadi antara wisatawan dan pemandu wisata. Beberapa penumpang mengancam akan melaporkan kejadian tersebut kepada otoritas pariwisata.
Akhirnya, pemandu wisata mengalah dan membawa wisatawan tersebut sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
Pada 15 Februari, media lokal mencoba menghubungi agen perjalanan yang bertanggung jawab atas tur tersebut tetapi tidak mendapat tanggapan. Kemudian, agen tersebut secara proaktif menghubungi wisatawan untuk meminta maaf dan menawarkan pengembalian sebagian biaya tur mereka.
Insiden Pemaksaan oleh Pemandu Wisata
Kejadian ini bukan yang pertama kali. Beberapa insiden dilaporkan di Cina di mana wisatawan diancam oleh pemandu wisata untuk membeli produk dengan harga mahal.
Juni 2024, seorang pemandu wisata di Cina mengunci 37 turis di dalam toko kasur di Provinsi Yunnan dan memaksa mereka untuk membeli produk. Jika tidak, mereka tidak diizinkan keluar dari tempat itu.
Di Bangkok, tahun lalu juga ada insiden turis Cina dimarahi dan diserang oleh pemandu wisata karena menolak belanja di toko perhiasan. Turis itu dimaki-maki dengan disebut tidak menghormati di pemandu karena tidak membeli produk apa pun.