Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pemerintah Periksa Kelaikan Jeep Wisata di Yogyakarta

Pemerintah akan memeriksa kelaikan jeep wisata di sejumlah titik wisata di Kulon Progo, Yogyakarta.

13 Desember 2019 | 07.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisata Merapi dengan menggunakan Jeep untuk melihat sisa-sisa erupsi gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, 8 Agustus 2014. Tarif untuk menyusuri desa-desa yang terkena erupsi Merapi dengan Jeep, dipatok 250.000-450.000 rupiah, tergantung jarak rute. Tempo/Rully Kesuma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, memeriksa sejumlah jeep wisata di sejumlah tempat. Angkutan wisata jeep yang diperiksa beroperasi di Kecamatan Pengasih yang kerap dipakai wisatawan ke Kalibiru dan Pule Payung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo, Yogyakarta, L Bowo Pristiyanto mengatakan uji kelaikan ini demi memberikan jaminan keselamatan bagi wisatawan. "Pekan depan kami akan mulai memeriksa jeep wisata," ucap Bowo di Kulon Progo, Kamis 12 Desember 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemeriksaan kelaikan jeep wisata ini, menurut dia, mesti dilakukan karena promosi wisata di Kulon Progo kian gencar. Terlebih, diperkirakan terjadi peningkatan jumlah wisatawan selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Selain di Kecamatan Pengasih, petugas Dinas Perhubungan akan memeriksa jeep wisata di Kampung Treveler, Almon, Sinar Menoreh, dan Kebun Teh Nglinggo. "Jumlah yang jeep yang diperiksa lebih dari 16 unit," kata Bowo.

Ilustrasi jeep wisata. TEMPO/ Nita Dian

Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kulon Progo, Arif Martono mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan organisasi angkutan darat atau organda untuk mengisi peluang angkutan wisata di Kulon Progo, khususnya Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur yang meliputi wilayah Perbukitan Menoreh di Kulon Progo. "Kami mengupayakan angkutan wisata lewat jalur Bedah Menoreh menuju kawasan KSPN Borobudur," kata Arif.

Kementerian Perhubungan, menurut Arif, sudah beberapa kali menguji coba bus Damri untuk melewati jalur Bedah Menoreh menuju kawasan wisata di Kecamatan Samigaluh. Hasilnya, beberapa ruas jalan Bedah Menoreh belum memungkinkan untuk dilintasi bus Damri. "Kementerian Perhubungan justru mendorong pelaku lokal yang menyediakan. Karena itu, kami berharap organda mengisi," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus