Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Perusahaan Glamping dan Heli Wisata Melirik Gunung Rinjani

RGI perusahaan glamping dan AHI operator helikopter wisata mengajukan izin investasi, untuk menggarap pariwisata di Gunung Rinjani.

18 Februari 2020 | 21.13 WIB

Sunrise dari Gunung Rinjani, Lombok, NTB.
Perbesar
Sunrise dari Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Mataram - Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memiliki lanskap yang indah, termasuk di dalamnya obyek wisata Danau Segara Anak. Keindahan TNGR itulah yang memikat dua perusahaan wisata untuk berinvestasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada Selasa 18 Februari 2020, PT Rinjani Glamping Indonesia (RGI)  memaparkan rencana pembangunan camping ground di tepi Danau Segara Rinjani. Tidak hanya RGI, PT Airbus Helicopters Indonesia (AHI) juga memaparkan rencana pengajuan izin menyelenggarakan wisata heli di kawasan yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendiri RGI yang juga pemilik Consina, Disyon memaparkan, akan mendirikan 15 unit tenda deluxe semi permanen, yang masing-masing berkapasitas enam orang. Juga menyediakan lima unit tenda family deluxe. Nilai investasinya mencapai Rp 4,55 miliar, "Kami ingin menyediakan sarana akomodasi semi permanen yang berkualitas," kata Disyon.

Pilihan Disyon, terletak pada jalur pendakian dari Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Kawasan tenda wisata itu juga sebagai transit sebelum pendakian ke puncak Gunung Rinjani. Rencananya, RGI dan AHI akan melakukan uji coba pada September - Desember 2020.

Ketertarikan Disyon terhadap Gunung Rinjani bermula pada 1990. Kala itu ia masih mahasiswa yang mendaki hingg ake puncak Gunung Rinjani. Bahkan, Consina pada 2013 pernah menangani pendakian grup dari perusahaan ke Gunung Rinjani. Consina menyiapkan tenda yang dilengkapi toilet portable. Lalu pada 2017, Disyon mengusulkan adanya glamour camping di Rinjani.

Tarif Disyon juga bersaing. Bila trekking organizer setempat mematok Rp3 juta bagi pendaki yang menginap, RGI berani memasang harga Rp2 juta untuk menginap di glamping.

Tenda glamping yang ditawarkan PT Rinjani Glamping Indonesia, untuk area wisata kemping di Gunung Rinjani. Dok. RGI

Camping ground yang Disyon usulkan, seluas empat hektar yang 10 persen di antaranya untuk pendirian tenda kanvas sebagai front office dan balkon untuk menyaksikan pemandangan Danau Segara Anak. Ia meyakinkan bahwa pengelolaan limbah organik termasuk tinja dilakukan langsung, sedangkan nonorganik diturunkan ke desa di bawah.

Disyon membandingkan keindahan puncak Gunung Rinjani dengan puncak Cartenz yang bersalju ataupun Kinabalu di Malaysia. Menurutnya, jika ada glamping, Gunung Rinjani tak hanya didatangi para pendaki, namun juga para penulis novel, "Sehingga akan menambah daya tarik Rinjani," ujar Disyon. 

Deluxe tents yang akan disiapkan berupa tenda besar semi-permanen untuk sarana menginap tamu. Di dalamnya terdapat ranjang susun tiga unit, yang cukup untuk menampung enam orang. Tenda seluas 35 meter persegi per unit itu, dibangun dengan pondasi batu dan rangka besi. Bahan tendanya terbuat dari kain kanvas, sementara dindingnya dan interiornya berbahan kayu.

Sedangkan family deluxe tents merupakan tenda yang sama namun luasanya bertambah menjadi 37 meter persegi, karena terdapat toilet di dalam tenda.

Menurutnya, camping ground area yang dibangun merupakan sarana kemping yang bersih, nyaman, dan terawat. Untuk membangun camping ground, areal terbuka diratakan lalu ditanami rumput.

Hasilnya, sebuah lapangan rumput yang terbuka di pinggiran danau. Di lahan tersebut juga disediakan toilet sebagai sarana pendukung. Camping ground yang dirapikan itu sekitar 1.000 meter persegi. Dilengkapi dengan kamar mandi shower dan toilet duduk.

Untuk bangunan satu unit front office, RGI menyiapkan tenda dengan tipe semi permanen seluas 70 meter persegi. Fungsinya sebagai sarana penerima tamu dan juga tempat karyawan penjaga menginap di sana.

Adapun view deck atau balkon untuk bersantai, memiliki luas 15 meter persegi. Bakon ini menyuguhkan pemandangan Danau Segara Anak. Sementara air bersih untuk konsumsi dan mencuci, diambil dari sumber mata air, yang dialirkan dengan menggunakan pipa dan ditampung pada toren yang telah disiapkan.

Helikopter Wisata

Sementara itu, Corporate Aircraft Sales dari AHI Sussy Kusumawardhani mengatakan, pihaknya menyiapkan helikopter Airbus H130 yang bisa mendarat tanpa helipad, dan hanya memerlukan titik landing saja.

Helikopter yang dibeli oleh PT Smart Aviation seharga Rp50 miliar tersebut, tidak mengganggu lingkungan sekitarnya, "Airbus peduli lingkungan. Tidak serta merta merusak lingkungan dan juga pasar pendakian," ujar Sussy Kusumawardhani.

Untuk keperluan heli wisata ini disiapkan tiga lokasi stand by, yaitu di Bandara Selaparang (Mataram), Sembalun di Lombok Timur dan Gili Lombok Utara.

PT Airbus Helicopters Indonesia (AHI) mengajukan izin terbang helikopter wisata di Gunung Rinjani. Mereka akan menggunakan helikopter Airbus H130. Foto: ebace.aero

Ia  telah memiliki data layak terbang ke Rinjani pada pagi hari pukul 06.00 - 10.00 dan sore harinya pukul 15.00 - 17.00. Sehari bisa melakukan 14 penerbangan.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriady menyebutkan bahwa RGI sebenarnya sudah memperoleh izin lingkungan sejak 2017. Namun pengajuan izin investasi tersebut masih harus melalui beberapa tahapan prosedur hingga ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kami membuka kesempatan masyarakat untuk menanggapi rencana investasi ini," ucapnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus