Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lombok - Proses pengangkatan jenazah Kaifat Rafi Mubarok (16), pendaki asal Jakarta Pusat, masih terus dilakukan hingga Rabu, 9 Oktober 2024. Korban telah ditemukan di jurang Pelawangan Sembalun, Gunung Rinjani, Lombok. Proses pencarian pada Selasa kemarin, sempat dihentikan lantaran terkendala cuaca dan medan yang berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tempat korban ditemukan itu sangat curam. Proses evakuasi itu harus pagi-pagi sekali untuk menghindari kabut, " Kata Saidar Rahmanjaya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saidar menyebut, titik ditemukan korban sejauh 250 meter dari ujung punggungan dengan kondisi vertikal. Sehingga proses evakuasi diperlukan sistem multi-pitch untuk kelancaran penarikan karena cekukan tipis. Multi-pictch adalah teknik panjat tebing yang melibatkan pendakian pada beberapa permukaan.
"Saat ini korban sudah naik sejauh 70 meter dari titik temuan," kata Saidar. "Diperkirakan proses evakuasi memakan waktu enam jam kalau tim lengkap, dibutuhkan lima orang tambahan tim untuk membantu di bawah, untuk membuat jalur evakuasi, mempermudah mengangkat jenazah korban."
Seperti diberitakan sebelumnya, korban atas nama Kaifat Rafi Mubaroq ini, dilaporkan naik bersama 12 orang rekannya. Setelah bersama-sama mencapai puncak Rinjani, Rafi dan rekannya Muhammad Afifah Reza terpisah dari rombongan. Keduanya diduga salah jalur saat turun menuju Pelawangan Sembalun.
Lantaran jalur tertutup kabut, keduanya terperosok ke jurang di seberang jalur menuju pelawangan, Reza berpegangan pada kayu, dan selamat sementara Rafi berpegangan pada batu dan terjatuh.
Setelah melalui delapan hari upaya pencarian, keberadaan Kaifat baru diketahui Selasa pagi pekan lalu. Tim SAR yang terdiri dari petugas. SAR Mataram, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Koramil dan Polsek Sembalun, langsung fokus mengangkat jenazah korban.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, Inspektur Satu Nikolas Oesman, menerangkan bahwa dari tangkapan gambar drone, korban berada pada koordinat 08°24'0.902"S 116°26'16.504"E.
"Untuk saat ini sedang dalam proses evakuasi. Untuk sementara rencananya korban akan dibawa ke Puskesmas Desa Sembalun, sebelum dibawa ke RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur," katanya.
Pilihan editor: Demokrat: Soal Kabinet Hak Prerogratif Prabowo