Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Pesona Pulau Karas Kecil Batam, Ada Mercusuar Peninggalan Belanda

Selain pantai berpasir putih dan air laut jernih, Pulau Karas Kecil memiliki mercusuar peninggalan Belanda yang berdiri kokoh sejak tahun 1886.

10 Desember 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Kota Batam, yang dikenal sebagai bandar dunia madani, memiliki kekayaan geografis berupa 454 pulau yang tersebar di wilayahnya. Di antara banyaknya pulau itu, Pulau Karas Kecil atau Pulau Lampu menjadi destinasi yang menyimpan pesona tersembunyi. Selain pantai berpasir putih dan air laut jernih, pulau ini memiliki mercusuar peninggalan Belanda yang berdiri kokoh sejak tahun 1886.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pulau Karas Kecil terletak di Kecamatan Galang, Kota Batam, tepatnya di bagian tenggara kota. Untuk menuju ke sana, perjalanan dimulai dari Pelabuhan Sembulang Tanjung di Pulau Rempang, Batam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari pelabuhan ini, tersedia kapal angkut dengan tarif Rp40 ribu per orang yang akan membawa pengunjung ke Pulau Karas Besar dalam waktu sekitar 30 menit. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan menyewa kapal pribadi warga setempat untuk mencapai Pulau Karas Kecil, yang hanya berjarak lima menit perjalanan laut.

Pulau Karas Kecil dikelola oleh Busri, atau akrab disapa Bujang, 45 tahun. Biasanya, wisatawan menghubunginya terlebih dahulu, baik untuk sekadar bermain di pantai maupun bermalam dengan mendirikan tenda.

Penyu berjalan di atas pasir yang terdapat di Pantai Pulau Karas Kecil, Sabtu, 23 November 2024.

Pantai jernih dan habitat penyu

Pulau Karas Kecil memiliki luas hanya 15 hektare, jauh lebih kecil dibandingkan dengan Pulau Karas Besar yang mencapai 480 hektare. Dari kejauhan, pantai bersih dengan pohon kelapa yang berjajar rapi menjadi pemandangan indah pulau ini.

Saat air laut pasang, jernihnya air memungkinkan wisatawan melihat dasar laut yang menakjubkan. Di daratan, hamparan padang rumput luas—sekitar dua kali ukuran lapangan sepak bola—menambah daya tarik pulau ini.

Padang rumput ini juga menjadi lokasi bertelur penyu, terutama pada bulan Mei hingga Oktober. Pada musim tersebut, Bujang biasanya menghentikan kunjungan wisatawan untuk menjaga proses penetasan telur penyu. "Kalau penyu sedang naik bertelur, saya tutup sementara untuk wisatawan," ujar Bujang, Sabtu, 23 November 2024.

Mercusuar peninggalan Belanda

Selain keindahan pantai, daya tarik  Pulau Karas Kecil juga terdapat mercusuar peninggalan Belanda yang berdiri di atas bukit. Mercusuar ini berusia hampir 137 tahun.

Untuk mencapai mercusuar, wisatawan harus berjalan kaki dan menaiki sekitar 100 anak tangga. Di puncak bukit, terdapat bangunan operasional bergaya arsitektur Belanda dengan pintu dan jendela khas. Keberadaan mercusuar ini juga menjadi alasan mengapa Pulau Karas Kecil disebut Pulau Lampu.

Mecusuar peninggalan belanda yang berdiri kokoh di Pulau Karas Kecil, Galang, Kota Batam, Sabtu, 23 November 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Destinasi Tahun Baru 

Bujang menawarkan paket wisata ke Pulau Karas Kecil seharga Rp150 ribu per orang. Harga ini sudah termasuk transportasi pulang pergi, tiket masuk, akses toilet, pendopo, air bersih, dan kelapa muda gratis.

Namun, karena keterbatasan transportasi, paket ini hanya tersedia untuk minimal delapan orang dalam satu kelompok. Untuk wisatawan yang datang dalam jumlah lebih kecil, tersedia opsi penyewaan kapal pribadi dengan tarif lebih tinggi.

Menjelang libur Nataru, Bujang dan timnya sedang mempersiapkan Pulau Karas Kecil untuk menerima tamu. Dengan segala keindahan dan keunikannya, pulau ini menjadi destinasi yang layak dipertimbangkan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana pantai yang tenang sekaligus mengagumi peninggalan sejarah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus