Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Geliat industri wisata berbagai daerah kian bergairah. Selain mengembangkan lokasi wisata, baik yang sudah ada atau pun pembangunan baru, berbagai kegiatan lokal bersifat tradisi seperti pesta rakyat juga mulai dikemas apik. Tujuannya agar bisa menarik minat wisatawa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut beberapa tradisi lokal atau rekayasa baru yang dirancang untuk menarik para pelancong datang.
- Pesta Rakyat Pematang Siantar
Pemerintah Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, menggelar pesta rakyat selama satu minggu, 23-28 April 2018. Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-147 tahun 2018.
Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah membuka kegiatan bertajuk Festival Semarak Budaya Siantar dan permainan khas nusantara, di Lapangan Haji Adam Malik, Senin, 23/4. Ratusan pelajar tingkat sekolah dasar mengikuti perlombaan permainan tradisional anak-anak, seperti engklek, lari pakai batok kelapa, galasodor atau cakbur, enggrang dan patok lele.
Pesta rakyat juga dimeriahkan aksi para penggiat seni yang menampilkan cerita-cerita rakyat beberapa etnik dan drama musikal kerakyatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kegiatan diadakan di tiga ruang publik, yakni Lapangan Haji Adam Malik, Lapangan Merdeka dan parkiran pariwisata yang lokasinya saling berdekatan dan berada di pusat kota. (KR-WRS).
- Tradisi Murok Jerami di Bangka Belitung
Tradisi "Murok Jerami" atau makan bersama adalah upacara perwujud rasa syukur atas melimpahnya panen raya padi di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Acara ini sudah dlaksanakan Senin, 23/4.
Pemerintah setempt bemaksud mengemas acara ini agar bisa menjadi bagian agenda wisata tahunan setempat. "Kegiatan Murok Jerami ini akan kami kemas dengan baik, lebih kreatif dan inovatif namun tidak menghilangkan nilai budayanya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bangka Tengah Zainal di Koba, Senin, 23/4.
Tahun depan kegiatan murok jerami tidak hanya melibatkan masyarakat lokal tetapi juga mengundang masyarakat dari kabupaten lainnya di Bangka Belitung."Tujuannya tidak lain agar tradisi ini benar-benar terlestarikan dan tidak hilang seiring perputaran zaman," ujar Zainal.
Kegiatan murok jerami tidak hanya melaksanakan ritual murok (menggiling padi) tetapi diikuti sejumlah kegiatan kesenian tradisional. "Tahun ini sudah kami mulai, tidak hanya menonjolkan ritual murok jeraminya saja tetapi juga kegiatan festival kesenian tradisional.”
- Festival Religi Tangerang
Pemerintah Kota Tangerang Selatan giat mengembangkan destinasi wisata di berbagai sektor, termasuk menggelar Festival Religi. “Perhelatan ini merupakan bentuk pelestarian budaya Betawi yang dilakukan oleh warga Lengkong," kata Kepala Dinas Parwisiata setempat Djudianto di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel di Ciputat, Senin, 23/4.
Dari festival tersebut ada beberapa acara yang diselenggarakan. Misalnya tausiyah, marawis, parade silat, pasar kuliner, gambang kromong serta gambus. Djudianto menjelaskan festival religi ini merupakan potensi wisata di Kota Tangsel. Pemerintah bertelad terus melakukan pelestarian dan pengembangan, agar menjadi ciri khas dari kota yang baru berusia 9 tahun ini.
Selain festival religi, Kota Tangsel juga akan mengembangkan Pesta Kuliner di Situ Parigi, Pondokaren.
ANTARA