Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Film Dilan 1990 sukses merebut hati penikmat film Indonesia. Belum sebulan, film ini sudah ditonton lebih dari 5,8 juta penonton. Dilan 1990 menjadi film Indonesia terlaris setelah Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.
Baca: Dilan 1990 Raih 5,8 Juta Penonton, Bakal Susul Warkop DKI Reborn?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilan 1990 dibuat berdasarkan novel yang ditulis Pidi Baiq, Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990, yang awalnya hanya berupa unggahan dalam blog pribadinya. Belakangan, penerbit melirik cerita ini untuk diterbitkan dalam bentuk novel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nyatanya, walau cerita sudah disebar gratis di blog, pembeli buku tetap ramai. Memang cerita yang ia unggah di blog baru 80 persen dari isi bukunya. ”Tetap laris karena orang mau tahu (cerita) sisanya yang 20 persen,” ucap Pidi.
Terbit pada 2014, kisah Dilan pun menjadi novel resmi pertama Pidi. Sebelumnya, ia menerbitkan buku kumpulan cerita, seperti serial Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan (2008), Drunken Molen: Kumpulnya Kisah Tidak Teladan (2008), Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Non Teladan (2009), dan Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan (2009).
Iqbaal Ramadhan di film Dilan 1990. Instagram
Kisah Dilan kemudian berkembang menjadi tiga seri buku Dilan, yaitu Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 (2014), Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991 (2015), serta Milea: Suara dari Dilan (2016), yang telah terjual sebanyak 1 juta eksemplar. Itu hanya dalam bentuk fisik, belum menghitung e-book.
”Buku Dilan pertama sejak terbit sampai sekarang selalu ada di rak best seller, tidak pernah turun,” kata Manajer Produksi Mizan Pustaka Benny Rhamdani, penerbit seri buku Dilan, saat dihubungi Tempo pekan lalu.
Cetak ulang buku Dilan pun berbeda. Sementara buku lain biasanya dicetak sebanyak 2.000-3.000 eksemplar, cetak ulang Dilan berkisar 5.000-10 ribu eksemplar.
Dari penjualan buku Dilan itu, kabarnya Pidi mendapat royalti maksimal 10 persen. ”Saya tidak menghitung (penjualan buku) karena royaltinya langsung ke istri, he-he-he,” ujar Pidi.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | ANWAR SISWADI