Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Profil Cornelia Agatha 'Sarah' Menjadi Tim Pemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024

Selain Cak Lontong, ada nama Maudy Koesnaedi dan Cornelia Agatha yang mengisi posisi wakil ketua tim pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta.

8 September 2024 | 19.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Cornelia Agatha, pemeran Sarah dalam foto yang diambil pada 1994 (kiri) dan saat pemutaran perdana film Si Doel The Movie di Jakarta, Sabtu 28 Juli 2018. Film ini merupakan lanjutan dari sinetron yang pernah hits di tahun 1990an, berjudul Si Doel Anak Sekolahan. TEMPO/Mahanizar/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal Calon Wakil Gubernur DKI, Rano Karno, menjelaskan alasan mengapa Maudy Koesnaedi dan Cornelia Agatha bergabung dalam Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta. Meskipun Rano kemudian menyatakan Maudy mundur karena domisilinya di Bali saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Tim Pemenangan, Beno Muhamad Ibnu, mengungkapkan nama-nama tim pemenangan tersebut. Cak Lontong, atau Lies Hartono, ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan, sementara politikus PDIP dan mantan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, ditunjuk sebagai Ketua Harian Tim Pemenangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beno Muhamad Ibnu mengungkapkan bahwa pasangan calon Pramono Anung dan Rano Karno juga mengusulkan dua nama aktris terkenal, Maudy Koesnaedi dan Cornelia Agatha untuk bergabung dalam tim pemenangan mereka.

Kedua aktris tersebut dikenal dekat dengan Rano Karno karena pernah beradu akting dalam serial Si Doel Anak Sekolahan, dengan Maudy memerankan Zaenab dan Cornelia sebagai Sarah. "Dua nama ini adalah usulan paslon," kata Beno saat dikonfirmasi oleh Tempo pada Kamis, 5 September 2024.

Rano Karno menilai Cornelia Agatha sebagai seorang pemerhati anak, dan ia menegaskan bahwa peran Maudy Koesnaedi dan Cornelia sangat penting untuk merangkul setiap lapisan masyarakat, saat ditemui di Warung Garasi Si Doel, Cilandak, Jakarta Selatan, pada hari Jumat. Rano juga mengungkapkan rencananya untuk memiliki balai rakyat yang dapat menampung berbagai kegiatan masyarakat, seperti olahraga, kesenian, dan posyandu, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa kecilnya.

Profil Cornelia Agatha

Cornelia Agatha Dahlia Maramis, lahir pada 11 Januari 1973 adalah seorang aktris, model, pengacara, dan aktivis Indonesia.Seperti yang dilansir dari p2k.stekom.ac.id, Cornelia dikenal luas karena perannya sebagai Sarah dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan, yang melambungkan namanya di dunia hiburan Indonesia.

Bakat akting Cornelia sudah tampak sejak ia duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar. Sejak usia muda, ia sering tampil di depan kamera, menunjukkan potensi yang besar dalam dunia seni peran.

Cornelia memulai karier modelingnya melalui ajang cover girl yang diadakan oleh majalah remaja Mode. Ia memasuki dunia akting pada tahun 1987 saat duduk di kelas 1 SMP, dengan membintangi film Lupus: Tangkaplah Daku, Kau Kujitak sebagai debut aktingnya. Debut film keduanya adalah Elegi Buat Nana pada tahun 1988. Pada tahun 1991, ia tampil dalam film Rini Tomboy, dan berkat perannya, Cornelia masuk nominasi sebagai Aktris Terbaik di Festival Film Indonesia 1992.

Namanya semakin dikenal luas setelah berperan sebagai Sarah dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan dari musim pertama hingga keenam. Ia juga mendapatkan pujian untuk perannya sebagai penari bernama Dayu dalam sinetron Perempuan Pilihan pada tahun 2001, yang membuatnya dianugerahi penghargaan Aktris Terpuji oleh Forum Film Bandung 2002.

Cornelia menikah dengan Sony Lalwani pada 18 Maret 2006. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai bayi kembar yang lahir melalui operasi sesar pada 7 Desember 2006 di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Bayi kembar tersebut diberi nama Makayla Athaya Lalwani (perempuan) dan Tristan Athala Lalwani (laki-laki). Namun, pada 29 Oktober 2012, Cornelia mengajukan gugatan cerai terhadap Sony di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang dikabulkan pada 1 Agustus 2013, dengan salah satu pertimbangannya adalah kekerasan dalam rumah tangga.

MYESHA FATINA RACHMAN  I EKA YUDHA SAPUTRA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus