Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada musim hujan kegiatan rafting atau arung jeram berpotensi berbahaya untuk dilakoni para turis. Alasannya adalah debit air sungai bertambah, juga kecepatan ausnya meningkat. Namun jangan khawatir, masih ada lokasi bagi anda yang ingin tetap ber-arung jeram ria di musim hujan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tip-nya adalah pilih sungai yang memiliki pintu air, sehingga debit air dapat diatur. Salah satu yang bisa didatangi berdasar syarat itu adalah Sungai Palayangan di Pangalengan, Kabupaten Bandung Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air yang ada di Sungai Palayangan berasal dari pengaturan pintu air di Situ Cileunca yang lokasinya berdekatan.
Untuk mencapai lokasi rafting, anda bisa keluar lewat tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) dan menuju lokasi Situ Cileunca dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Setelah sampai Situ Cileunca, anda bisa memilih beberapa paket wisata yang disediakan pengelola. Paket yang bisa diambil, diantaranya, rafting, paint ball, dan flying fox.
Untuk harga normal rafting, adalah Rp.150.000 per orang.Wisatawan melakukan latihan dan pemanasan di danau sebelum mengarungi Sungai Palayangan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, 15 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Sebelum penjelajahan dimulai biasanya instruktur memberi arahan demi kelancaran dan keselamatan saat menyusuri ruas sungai. Juga akan diberikan catatan aba-aba yang akan digunakan selama "pelayaran". Aba-aba yang biasa dipakai adalah saat untuk merunduk dan berganti tempat untuk menjaga keseimbangan.
Di sungai ini ada jeram yang lumayan curam, yaitu Sidomba. Saat menvcapai tempat ini jangan lupa selalu berpegangan erat pada tali tambang yang di sisi perahu.
Perjalanan akan ditempuh selama sekitar dua jam. Pemandangan yang asri dikelilingi hutan pinus dan perkebunan teh akan menambah nuansa sejuk selama pengarungan sungai. Airnya pun dingin, jernih dan bersih.
Sebelum mencapai garis finish, perahu karet menepi di sungai yang dangkal. Sambil beristirahat dan berfoto, wisatawan juga dapat membeli cilok, makanan baso khas Bandung.
SALMA HABIBAH
Berita lain: