Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu pilihan utama bagi wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Lombok. Wisatawan yang rata-rata datang dari Malaysia ingin melihat ragam koleksi sejarah yang ada di Museum Negeri NTB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Museum itu memang banyak menyimpan koleksi bersejarah peninggalan pra sejarah, masa Hindu, Islam dan masa penjajahan Belanda. Misalnya kapak genggam dari batu, koleksi Siwa Mahadewa, patung Budha, pedupaan dan lonceng keperluan upacara keagamaan. Bahkan ada koleksi naskah khotbah Islam Wetu Telu masyarakat Bayan di Kabupaten Lombok Utara, kitab fikih, sorban, jubah pemuka agama dan cungkup masjid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, dari lokal Lombok didapati adanya peralatan wayang Sasak sebagai media penyebar agama Islam. Dari masa kolonial Belanda, ada koleksi baju dan tutup kepala dari besi, medali dan uang.
Kepala Museum Negeri Nusa Tenggara Barat Bunyamin mengatakan koleksi yang paling diminati wisatawan adalah etnografi Nusa Tenggara Barat. ''Antara lain naskah kuno, pakaian adat dan nekara. Biasanya orang Eropa sangat lama melihatnya,'' kata dia, Jumat, 2 Juli 2021.
Bunyamin mengatakan museum itu juga memiliki koleksi masterpicece yang langka dan mempunyai nilai tinggi. Contohnya empat buah nekara berupa alat genderang perang, replika Pondi Emas berupa peralatan air suci guna upacara terbuat dari tempurung kelapa berlapis emas yang aslinya disimpan di Kesultanan Bima, kipas emas Sultan Sumbawa serta naskah dari Kerajaan Undu.
Ada pula naskah yang menceritakan tentang Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabatnya menundukkan Raja Undru yang durhaka. Tidak disebutkan raja tersebut berasal dari mana. ''Kenapa naskah tersebut berada di Museum NTB, memang naskah tersebut didapatkan di Lombok,'' kata Bunyamin.
Adapun benda koleksi tertua di museum itu adalah kapak genggam peninggalan pra sejarah yang pada masanya digunakan untuk menggali sisngkong di Lombok Tengah dan sekelilingnya. ''Ada dua bentuk yang masih kasar dan sudah halus,'' ujarnya.
Total terdapat 7.698 benda koleksi Museum Negeri NTB. Koleksi tersebut dalam pengelolaannya diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu, yaitu menurut disiplin ilmu, sub disiplin dan /atau yang bersifat konvensi (kesepakatan yang tidak tertulis).
Kriteria lain yang dapat digunakan untuk klasifikasi koleksi adalah berdasarkan jenis, bahan, asal daerah dan kronologi. Berikut klasifikasi koleksi dan pemberian nomor kode pada Museum Negeri Nusa Tenggara Barat.
Geologika dan Geografika (47 buah)
Koleksi yang berhubungan dengan sejarah alam dan lingkungan. Contohnya fosil kayu dan batuan.
Biologika (123 buah)
Koleksi yang berhubungan dengan makhluk hidup atau bagian dari makhluk hidup. Contohnya binatang hasil offset seperti buaya, ular kobra, biawak, rusa, dan kupu-kupu; berbagai jenis kayu; serta gambar flora dan fauna khas NTB.
Etnografika (3.711 buah)
Koleksi benda budaya yang berasal dari berbagai suku bangsa yang ada di Nusa Tenggara Barat, seperti suku Sasak, Samawa dan Mbojo.
Arkeologika (336 buah)
Beragam benda peninggalan pra sejarah seperti kendi tanah liat, kapak genggam dan nekara dari perunggu.
Historika (138 buah)
Benda budaya yang bukan hasil temuan atau eskavasi, tetapi dapat dijadikan sebagai bukti suatu peristiwa sejarah. Contohnya Arca Ganesha sebagai salah satu bukti agama Hindu pernah berkembang di Pulau Lombok, Pondi berbahan emas dan perakbserta tempurung kelapa sebagai tempat air minum khas Bima
Numismatika dan Heraldika (1.361 buah)
Numismatika adalah mata uang atau alat tukar (token) yang pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat. Heraldika adalah tanda jasa atau lambang seperti stempel atau cap.
Filologika (1.392 buah)
Naskah kuno yang ditulis menggunakan aksara dan bahasa tradisional yang berisi tentang ilmu pemerintahan, sejarah, sastra, dan pengobatan. Contohnya Naskah Nabi Haparas dan Kitab Mujarobat.
Keramologika (511 buah)
Benda yang terbuat dari tanah liat, bahan batuan dan porselen yang dibakar dengan suhu tinggi maupun rendah. Keramik koleksi Museum NTB berasal dari Cina, Vietnam, Thailand, Jepang, Timur Tengah dan Eropa.
Teknologika (33 buah)
Peralatan tradisional atau modern yang digunakan sebagai alat produksi untuk menghasilkan suatu benda budaya. Contohnya pande besi, alat tenun, mesin jahit.
Seni Rupa (38 buah)
Benda-benda hasil daya cipta, karsa, dan rasa manusia yang diungkapkan secara kongkrit ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang mempunyai nilai fungsi ekspresi dan estetik, juga memiliki keragaman dalam tema, ide konseptual, dan media teknik. Cobtohnya lukisan, alat musik tradisional, topeng, wayang Sasak, hasil anyaman, hasil ukiran.
Sebelum pandemi Covid-19, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat bisa dikunjungi 90.533 orang, mulai dari siswa TK hingga mahasiswa dan wisatawan.