Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Raja Ampat Papua Zona Hijau Covid-19, Hanya Satu Aktivitas Wisata yang Diizinkan

Dari 19 orang yang positif Covid-19 di Raja Ampat, Papua Barat, semuanya sembuh dan tak ada penderita Covid-19 yang meninggal.

18 Agustus 2020 | 19.09 WIB

Anak-anak Desa Sawandarek meloncat dari atas dermaga saat bermain bersama di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Sawandarek menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan saat berkunjung ke Raja Ampat selain Piaynemo, Yenbuba, atau Pasir Timbul. TEMPO/Fardi Bestari
Perbesar
Anak-anak Desa Sawandarek meloncat dari atas dermaga saat bermain bersama di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Sawandarek menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan saat berkunjung ke Raja Ampat selain Piaynemo, Yenbuba, atau Pasir Timbul. TEMPO/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat menyatakan daerah kini berstatus zona hijau Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Juru bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Arnoldus Tiniap mengatakan sebelumnya tercatat ada 19 orang yang positif Covid-19. "Sekarang semuanya sudah sembuh, tidak ada yang meninggal dan tidak ada penambahan kasus dalam beberapa bulan terakhir," kata Arnoldus di Manokwari, Senin 17 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Arnoldus, pertugas gugus tugas penanganan Covid-19 di Raja Ampat langsung melacak jika ada orang yang positif Covid-19. Dengan begitu, siapapun yang pernah berinteraksi dengan pasien tersebut harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Kendati Kabupaten Raja Ampat sudah berstatus zona hijau Covid-19, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati belum membuka semua aktivitas wisata di sana. "Baru aktivitas menyelam yang kami buka," kata dia. "Kami belum mengizinkan aktivitas dan objek wisata yang menimbulkan interaksi antara masyarakat dengan wisatawan."

Sejumlah wisatawan menyaksikan pemandangan di Kawasan objek wisata Balbulol, Distrik Misool Timur, Raja Ampat, Papua Barat, 25 April 2015. Selain gugusan pulau menonjol (Limestone), di Kawasan ini pengunjung juga dapat berenang atau menyelam. TEMPO/Hariandi Hafid

Abdul Faris Umlati menambahkan, dalam beberapa bulan ini sudah ada wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat, meski tak sebanyak sebelum pandemi Covid-19. Untuk mencegah gelombang kedua kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat memperketat penjagaan seluruh pintu masuk dan mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah.

Salah satu jalur yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Raja Ampat adalah pergerakan masyarakat dan wisatawan dari Kota Sorong dan Kabupaten Sorong. "Kasus Covid-19 di dua daerah itu masih cukup tinggi," kata Arnoldus Tiniap. Dari 607 kasus Covid-19 di Papua Barat, sebagian besar terjadi di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong.

Di Kota Sorong tercatat ada 307 kasus positif Covid-19 dan 201 pasien di antaranya sembuh. Sedangkan di Kabupaten Sorong terdapat 103 kasus positif Covid-19 dan 95 orang di antaranya sembuh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus