Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mandalika merupakan sebuah daerah yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah ini mulai dikenal secara luas sejak dibangunnya Sirkuit Internasional Mandalika pada ajang MotoGP World Superbike (WSBK) tahun 2021. Dan, MotoGP Mandalika 2023 akan digelar kembali pada 14-15 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari laman Indonesia Baik, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata. Dengan luas 1.035,67 hektar, Mandalika memiliki daya tarik tersendiri karena menghadap Samudera Hindia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mandalika berasal dari nama seorang tokoh legenda, yaitu Putri Mandalika yang dikenal dengan paras yang cantik. Setiap tahunnya, masyarakat Lombok Tengah merayakan upacara Bau Nyale, yaitu ritual mencari cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika.
Melansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berikut 5 destinasi wisata menarik di Mandalika:
1. Sirkuit Mandalika
Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika adalah sebuah sirkuit balap dengan panjang lintasan 4,31 kilometer dan 17 tikungan. Pada tikungan ke-15 dan 16, terdapat motif tenun Suku Sasak yang menjadi ciri khas dari sirkuit di dekat pantai ini.
Selain digunakan sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP WSBK, sirkuit ini juga menjadi tuan rumah berbagai pagelaran lain seperti Kejurnas Mandalika Racing Series, Shell Eco-marathon, dan National Track Day.
2. Bukit Merese
Tempat ini menawarkan keindahan perbukitan hijau, bentang pasir putih, dan gradasi warna air laut yang mempesona. Bukit ini terletak di Lombok Tengah, untuk menuju puncak bukit, pengunjung perlu berjalan kaki selama 15 menit.
3. Gili Nanggu
Gili Nanggu merupakan pulau tak berpenghuni yang berada di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Di pulau ini, pengunjung bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan aktivitas snorkeling maupun menyelam.
4. Desa Adat Sade
Di desa ini pengunjung bisa melihat langsung keseharian dari masyarakat Suku Sasak. Salah satu kegiatan masyarakat yang menarik adalah menenun kain yang menjadi cenderamata khas dari Desa Sade.
Pengunjung juga bisa melihat langsung rumah adat Suku Sasak yang tergolong unik. Karena dindingnya terbuat dari anyaman dengan atap alang-alang kering. Sementara bagian lantai rumahnya terbuat dari campuran kotoran kerbau, tanah liat, dan jerami.
5. Festival Bau Nyale
Bau Nyale merupakan tradisi menangkap cacing di sekitar Pantai Kuta dan Pantai Seger. Festival ini biasanya diadakan setiap tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan Suku Sasak. Cacing yang didapat dalam perburuan akan ditaburkan di sawah-sawah, atau diolah menjadi makanan.