Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Seni Perhiasan Desa Celuk Siap Dipamerkan di Bali

Kegiatan "Celuk Jewellery Festival 2017" yang digelar 13-15 Oktober mendatang di Bali.

6 Oktober 2017 | 17.31 WIB

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan,
Perbesar
Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Kegiatan "Celuk Jewellery Festival 2017" yang digelar 13-15 Oktober mendatang akan menampilkan karya-karya terbaik para perajin dan seniman perhiasan Desa Celuk. Acara ini mengusung tema "Mahakarya Mustika Nusantara".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Panitia "Celuk Jewellery Fstival (CJF) 2017" kata Ketut Widi Putra berharap dengan tampilnya seniman dan perajin terbaik itu akan membuat acara tidak monoton. “Acara ini membawa misi meningkatkan perekonomian masyarakat Celuk, dan Bali pada umumnya,” kata dia pada jumpa pers di Celuk, Sukawati, Gianyar Bali, Jumat, 6/10.

"Kami harapkan kegiatan CJF ini menjadi ajang premosi dan penjualan hasil karya dan kreativitas masyarakat Desa Celuk,” katadia. Hasil kreasi itu akan ditampilkan dalam bentuk seni, kerajinan perak, kuliner maupun busana.

Widi Putra mengatakan kegiatan akan dikemas dalam beberapa serangkaian acara, antara lain, pameran perhiasan (jewellery expo) pameran aneka produk, berbagai lomba, seminar, lokakarya pangelaran seni budaya, kelas pembuatan kerajinan, peragaan busana, dan musik.

"Dalam kegiatan kali ini sedikitnya melibatkan 24 usaha kecil dan menengah (UKM) perhiasan, 24 warung kuliner dan 20 peserta pameran aneka produk," ucapnya.

Selain itu, kata dia, dalam ajang CJF digelar seminar kewirausahaan dengan narasumber Ketua Apindo Bali Panudiana Khun, pendiri "Mangsi Coffee" Windu Segara Senat, praktisi pariwisata Cokorde Gede Putra Sukawati. Pemilik Museum Arma Ubud Anak Agung Arma dan Ketua Yayasan Tri Hita Karana Gusti Ngurah Wisnu Wardhana.

Sedangkan seminar strategi pemasaran berjaringan (online) untuk UKM mendatangkan narasumber Rieke Dyah Pitaloka (anggota DPR-RI), temasuk juga pembuatan website/portal dengan melibatkan relawan TIK Bali.

Ajang ini juga akan menampilkan peragaan busana yang dirancang Tjok Abi dan Sintha Chrisna Boutique. Nantinya, “Akan dikolaborasikan dengan koleksi aksessoris dari para perajin perhiasan perak warga Celuk," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus