Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Susahnya Dokter Boyke Beri Edukasi Seks Sejak Ada UU Pornografi

Dokter Boyke mengaku makin kesulitan memberikan edukasi seks kepada khalayak sejak Undang-Undang Pornografi berlaku.

12 November 2020 | 19.58 WIB

dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS saat ditemui di Klinik Pasutri di Jakarta, Rabu 04 November 2020. Tempo/Nurdiansah
Perbesar
dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS saat ditemui di Klinik Pasutri di Jakarta, Rabu 04 November 2020. Tempo/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ruang gerak di media konvensional menyempit, dokter Boyke Dian Nugraha merambah platform digital untuk memberikan pendidikan seks. Bersama sutradara muda Candra Aditya, dokter spesialis kandungan dan seksolog ini membuat serial komedi situasi bertema edukasi seks berjudul World of Dr. Boyke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Serial yang terdiri atas sepuluh episode ini ditayangkan di layanan streaming Vidio tiap Ahad mulai 11 Oktober lalu. “Kalau cuma di teve nanti susah ditayangkan pagi. Ngomong sperma enggak boleh, bisa kena tegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), he-he-he…,” kata Boyke, 63 tahun, saat ditemui di Klinik Pasutri, Jakarta, Rabu, 4 November lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

World of Dr. Boyke mengisahkan suka-duka dokter Boyke dan dua karyawannya, Linda, perawat yang diperankan Anya Geraldine, dan Thomas, yang dimainkan komika Yusril Fahriza, dalam menghadapi pasien dengan problem masing-masing. Dalam episode Lemas Tanda Tak Mampu, misalnya, Boyke mengupas gejala impotensi.

Boyke mengaku makin kesulitan memberikan edukasi seks kepada khalayak sejak Undang-Undang Pornografi berlaku. Ketatnya pengawasan KPI juga membuat acara diskusi tentang pendidikan seks di televisi hanya bisa ditayangkan di atas pukul 22.00. “Tapi, kan, para milenial juga sudah tidur, sudah capek,” ucapnya. Adapun edukasi seks lewat seminar hanya bisa diikuti kalangan terbatas.

Menurut dia, minimnya edukasi seks di kalangan remaja punya andil mendongkrak angka perkawinan anak, aborsi, seks bebas, hingga kanker rahim. Ia mendapati makin banyak perempuan yang menggugurkan kandungan karena hamil di luar nikah. “Kalau ditanyai kenapa sampai begitu, mereka bilang tidak tahu ada kondom. Hal-hal seperti inilah yang membuat saya sedih,” tutur Boyke.


Mahardika Satria hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus