Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Taylor Swift Bingung Namanya Terseret Gugatan Justin Baldoni terhadap Blake Lively

Seorang sumber membeberkan reaksi Taylor Swift usai terseret dalam konflik hukum Blake Lively dan Justin Baldoni terkait revisi naskah film It Ends with Us.

21 Januari 2025 | 00.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Blake Lively dan Taylor Swift. Instagram.com/@blakelively

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia perfilman Hollywood tengah diguncang oleh perseteruan panas antara Blake Lively dan Justin Baldoni. Lively, pada Desember tahun lalu mengajukan gugatan kepada California Civil Rights Department, yang menuduh Baldoni melakukan pelecehan seksual dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat selama proses syuting film It Ends with Us.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Justin Baldoni, lawan main Lively yang juga bertindak sebagai sutradara film tersebut, mengajukan gugatan balik senilai US $400 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun pada Kamis, 16 Januari 2025. Dalam dokumen pengadilan, Baldoni melontarkan tuduhan serius, termasuk menyebutkan keterlibatan Taylor Swift dalam mendukung Lively untuk mengubah adegan penting dalam naskah film.

Taylor Swift Bingung Usai Namanya Terseret

Menurut laporan People, dalam gugatan itu, Baldoni mengklaim Lively meminta pendapat Taylor Swift mengenai penulisan ulang naskah film, terutama adegan ikonik pertemuan karakter utama di atap. Dalam gugatan tersebut, Baldoni mengklaim Swift hadir dalam sebuah pertemuan di griya tawang Lively dan Ryan Reynolds di New York. Ia merasa kehadiran Swift, yang memberikan pujian berlebihan terhadap revisi Lively, dimaksudkan untuk menekan Baldoni agar menyetujui perubahan tersebut.

Namun, seorang sumber dekat Swift mengungkapkan kepada Daily Mail bahwa penyanyi berusia 35 tahun itu merasa bingung dengan tuduhan tersebut. Lagu hit-nya, ‘My Tears Ricochet’ digunakan dalam trailer dan film It Ends with Us. Namun, keterlibatan itu, menurut sumber dekat Swift, tidak meluas hingga proses kreatif film. "Taylor bangga dengan film ini karena salah satu lagunya digunakan, tapi ia sama sekali tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kreatif," ujar sumber tersebut.

Ia menjelaskan bahwa Swift hanya datang untuk menemui Lively sebagai teman, tanpa maksud untuk ikut campur. Sumber itu juga menegaskan bahwa kehadiran Swift di pertemuan itu adalah kebetulan. Ia datang untuk bersantai dengan Lively dan tidak tahu bahwa pertemuan tersebut belum selesai. "Taylor tidak mengenal Justin sebelumnya. Ia hanya bersikap ramah seperti biasanya," ucapnya.

Baldoni Ungkap Pesan Teks Lively

Tak sampai di sana, Baldoni juga menyertakan sejumlah pesan teks dalam dokumen pengadilannya. Ia menyebut Taylor Swift sebagai teman selebritas besar pasangan itu yang ikut memuji naskah yang ditulis oleh Blake Lively. 

“Saya juga mengerjakan adegan di atap hari ini, dan saya sangat menyukai apa yang Anda buat. Itu benar-benar membantu,” tulis Justin dalam salah satu pesan teks. “Naskah itu membuat adegan terasa lebih menyenangkan dan menarik. (Dan saya akan merasakannya meski tanpa Ryan dan Taylor.) Kamu benar-benar berbakat dalam banyak hal. Saya merasa senang dan bersyukur bisa mengerjakan ini bersama.” 

Dalam tangkapan layar lainnya, Lively menggambarkan Ryan Reynolds dan Taylor Swift sebagai rekan terpercaya yang memiliki kemampuan hebat sebagai penulis dan pendongeng di luar pekerjaan utama mereka. Ia juga mengakui bahwa keduanya sering mendukungnya dalam situasi saat ia merasa tidak cukup terlihat atau dihargai. 

Pesan itu kemudian diakhiri dengan perumpamaan Blake yang menyamakan dirinya dengan Khaleesi, ratu pengendali naga dalam Game of Thrones. Ia menekankan bahwa dirinya memiliki kekuatan besar, seperti karakter yang diperankan oleh Emilia Clarke itu.

“Jika kamu pernah menonton Game of Thrones, kamu akan memahami bahwa saya adalah Khaleesi, dan seperti dia, saya memiliki naga. Baik atau buruk, tapi biasanya itu adalah sesuatu yang baik. Naga-naga saya melindungi orang-orang yang saya perjuangkan. Jadi, sebenarnya, semua orang mendapat manfaat dari monster-monster indah milik saya. Kamu juga akan mendapat manfaat, saya pastikan itu,” tulisnya. 

Dengan pesan-pesan tersebut, Justin Baldoni mencoba menggambarkan bagaimana Blake Lively menggunakan pengaruhnya untuk menekan dirinya selama proses produksi It Ends with Us. “Baldoni tidak hanya menghadapi Lively, tetapi juga ‘naga’ miliknya—dua selebritas paling kaya dan berpengaruh di dunia yang tidak segan mempersulit situasi baginya,” demikian salah satu pernyataan dalam gugatannya.

Adapun dalam pemutaran perdana di New York pada 6 Agustus 2024, Blake Lively mengungkapkan fakta menarik kepada ENews, "Adegan ikonik di atap itu sebenarnya ditulis oleh suami saya. Tak ada yang tahu soal ini, tapi sekarang kamu tahu,” ujarnya. Meskipun drama ini semakin memanas, baik pihak Swift maupun Lively belum memberikan pernyataan resmi.

DAILY MAIL | PEOPLE | ENEWS 

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus