Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tebet Eco Park (TEP) yang terletak di Jakarta Selatan kian populer sejak diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada 23 April lalu. Dahulu, taman ini dikenal dengan nama Taman Tebet, taman bibit Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Meski begitu, taman bibit itu dilengkapi jogging track.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, Tebet Eco Park dijadikan contoh model taman ideal yang memadukan keselarasan Kawasan Hijau dan Kawasan Biru dalam satu ekosistem alami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman tebetecopark.id, luas area TEP adalah 7,3 hektare yang kini hadir sebagai ruang terbuka hijau melalui revitalisasi.
Ada dua kawasan taman yang dulunya terpisah, yakni Taman Tebet Utara dan Taman Tebet Selatan. Kini disatukan menjadi taman terpadu yang mengusung konsep harmonisasi antara fungsi ekologi, sosial, edukasi, dan rekreasi.
Berbagai fasilitas di Tebet Eco Parkir yang mengusung slogan Connecting People with Nature ini. Setidaknya dibagi dalam delapan zona, berikut fasilitasnya:
Infinity Link Bridge
Zona ini dirancang untuk menyambungkan taman utara dan selatan yang sebelumnya dipisahkan oleh Jalan Tebet Timur.
Terdapat jembatan setinggi enam meter berdiri di antara pepohonan yang menjulang tinggi. Laman tebetecopark.id
menulis bahwa penataan vegetasi di sekitar kawasan ini didesain dengan berbagai tone warna yang terinspirasi dari pohon Leda.
Children Playground
Memanfaatkan perbedaan kontur signifikan dan dinding eksisting yang ada pada tapak. Perbedaan kontur ini digunakan sebagai elemen playground berupa perosotan yang terintegrasi dengan tapak.
Kawasan ini terdiri dari beberapa zona permainan yang dirancang dengan memanfaatkan kondisi tapak.
Forest Buffer
Zona yang lebih tenang, pengunjung dapat berjalan di bawah rindangnya pohon dan menikmati alam sekitar. Signage-signage pohon dan fakta-fakta menarik disediakan untuk mengedukasi pengunjung.
Forest Buffer didesain berdekatan dengan Community Garden sebagai pendukung kegiatan sosial yang lebih santai, dan edukatif. Lokasinya yang berada di sebelah jalan raya yang ramai membantu meredam suara bising kendaraan masuk ke taman.
Thematic Garden
Zona ini terletak di bawah Infinity Link Bridge mengantar dan menyambut pengunjung yang akan naik atau baru turun.
Terletak di sebelah aliran sungai, area taman ini untuk instalasi seni oleh seniman lokal dan dijadikan spot area berfoto. Pola lantai lingkaran dijadikan area untuk display tanaman yang harum dan juga sebagai area untuk instalasi seni.
Community Garden
Kawasan ini wadah bagi komunitas lokal untuk beraktivitas/bercocok tanam, serta untuk kegiatan edukasi berkebun bagi anak-anak sekolah maupun umum. Zona inilah yang dahulunya merupakan Taman Bibit.
Community lawn
Fasilitas ini memanfaatkan area terbuka yang dikelilingi pohon bunga kupu-kupu atau bauhinia purpurea.
Community Lawn mengakomodasi kegiatan publik yang lebih intim dan berkelompok-kelompok. Hal ini diakomodasi dengan desain gundukan-gundukan tanah berumput yang memecah area luas itu menjadi beberapa ruang yang lebih kecil dan private, namun tetap dalam kesatuan lanskap.
Plaza
Plaza ini juga berperan sebagai landmark area utara Taman Tebet. Terletak di area utara, perencanaan/peletakan TEP Plaza ini mempertimbangkan hasil studi dan analisis tapak terkait kondisi sosial-masyarakat, yakni penjual tanaman yang berbaris di sepanjang trotoar Taman Tebet utara.
Wetland Boardwalk
Zona ini merupakan sistem natural yang didesain untuk pengendalian banjir dan meningkatkan kualitas air dengan menggunakan tanaman-tanaman yang dapat mendukung pemurnian air. Air yang keluar dari Taman Tebet bagian utara, adalah air yang bersih.
Berminat mencari info tentang Taman Eco Park? Informasi bisa didapatkan di Instagram @tebetecopark.
Rahmat Amin Siregar