Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Obat-obatan menjadi salah satu barang penting yang perlu dibawa pelancong ke mana pun pergi, terutama mereka yang mengidap penyakit kronis. Sebab, beum tentu obat yang sama bisa didapatkan dengan mudah di tempat ujuan. Tapi, bolehkah membawa obat-obatan ke pesawat?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jawaban singkatnya adalah ya. Sebagian besar maskapai penerbangan membolehkan bawa obat-obatan. Disarankan penumpang memasukkan obat apa pun ke dalam tas tangan, jadi jika bagasi di bagasi hilang, obat masih ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pastikan juga bahwa obat-obatan yang dibawa tidak dilarang di negara tujuan. Kalau sudah dipastikan boleh, bawa obat-obatan dan peralatan medis seperti jarum suntik dan lainnya dalam kemasan aslinya dan diberi label yang benar.
Selain itu, penumpang disarankan membawa resep dari dokter untuk berjaga-jaga jika ditanyai tentang obat tersebut. Beberapa maskapai penerbangan mungkin juga meminta surat dari dokter yang berisi rincian obat.
Disarankan juga untuk membawa obat tambahan di dalam koper, untuk berjaga-jaga. Penumpang tak pernah tahu apakah mungkin bisa ketinggalan pesawat dan harus tinggal lebih lama di tempat lain karena delay akibat cuaca buruk. Obat tambahan itu untuk memastikan agar tidak kehabisan obat selama dalam perjalanan.
Sebelum memasukkan obat ke dalam tas, pastikan tanggal kedaluwarsanya masih berlaku selama berada di luar negeri. Periksa juga cara penyimpanannya. Kebanyakan dari obat-obatan perlu disimpan pada suhu ruangan, tetapi jika bepergian ke negara yang hangat, minta saran dari apoteker tentang cara menyimpan obat. Mungkin saja ada obat-obatan yang perlu disimpan di dalam kantong es atau termos.
Di Inggris, penumpang kini boleh membawa cairan di atas 100 mililiter ke pesawat, termasuk obat-obatan cair. Hanya saja ada kemungkinan cairan tersebut harus diperiksa sebelum naik pesawat. Bagi yang perlu membawa tabung oksigen, sebaiknya hubungi petugas bandara terlebih dahulu.
Di Amerika Serikat, penumpang boleh membawa obat pil atau padat dalam jumlah yang tidak terbatas selama obat tersebut diskrining. Obat-obatan biasanya diskrining dengan sinar-X, namun jika penumpang tidak ingin obatnya dirontgen, ia dapat meminta pemeriksaan visual. Tablet dan semprotan nitrogliserin yang biasanya digunakan untuk mengobati episode angina pada orang yang menderita penyakit arteri koroner diperbolehkan dan tidak pernah dilarang.
THE SUN | SMART TRAVELLER