Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tradisi Wer Warat di Maluku, Cara Menangkap Ikan dengan Lingkaran Bergerak

Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara melakukan tradisi wer warat sebagai salah satu daya tarik wisata.

15 November 2020 | 20.29 WIB

Masyarakat melakukan tradisi wer warat di Desa Soinrat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. Dok. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Perbesar
Masyarakat melakukan tradisi wer warat di Desa Soinrat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. Dok. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Maluku Tenggara - Ada banyak metode menangkap ikan. Ada yang memancing, menjala, menombak ikan, hingga membuat lingkaran di laut. Cara mencari ikan di luat dengan membuat lingkaran ini merupakan tradisi suku Kei yang tinggal di Kabupaten Maluku dan Kota Tual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengatakan tradisi menangkap ikan bernama wer warat ini harus dilestarikan dan berpotensi menjadi daya tarik wisaata. "Kearifan lokal wer warat mesti dilestarikan supaya bermanfaat untuk mempromosikan daerah, khususnya dalam bidang pariwisata di kancah nasional maupun internasional," kata Thaher melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, saat menghadiri sekaligus turut serta dalam tradisi wer warat di Desa Soinrat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wer warat atau tarik tali adalah tradisi menangkap ikan dengan memanfaatkan rotan yang dililit janur kuning dari pohon kelapa. Beberapa orang membentangkan rotan yang terlilit janur tadi dari pesisir pantai ke tengah laut.

Masyarakat melakukan tradisi wer warat di Desa Soinrat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. Dok. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara

Bentangan tersebut kemudian ditarik ke arah darat hingga membentuk lingkaran. Dari lingkaran tersebut, masyarakat membentuknya menjadi lingkaran kecil, sehingga mengarahkan ikan yang sudah berada di dalam lingkaran masuk ke satu tempat yang sudah disiapkan, yakni sero. Dari sero ini masyarakat tinggal mengambil ikan yang terjerat rotan tadi.

Thaher meyakini tradisi wer warat mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancenagara asalkan dikemas dengan menarik. Selain atraksi wer warat, wisatawan yang datang ke Desa atau Ohoi Soinrat juga dapat menikmati keindahan air terjun di sana.

Semua potensi pariwisata ini, Thaher melanjutkan, seharusnya menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat. "Dengan begitu masyarakat semakin sejahtera," ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus