Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Tragedi Kanjuruhan, Lee Min Ho Unggah Doa untuk Indonesia

Lee Min Ho memberikan dukungan kepada Indonesia setelah mengetahui Tragedi Kanjuruhan itu menewaskan lebih dari 100 orang.

2 Oktober 2022 | 14.39 WIB

Lee Min Ho. (Twitter/@ActorLeeMinHo)
Perbesar
Lee Min Ho. (Twitter/@ActorLeeMinHo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor top Korea Selatan, Lee Min Ho ikut mengungkapkan duka citanya terhadap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 150 orang. Melalui unggahan di akun media sosialnya, bintang film Boys Over Flowers dan The King: Eternal Monarch itu mengunggah layar hitam disertai tulisan dukungan untuk Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pray for Indonesia Kanjuruhan," tulisnya pada layar hitam yang diunggah pada Ahad, 2 Oktober 2022, satu jam lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unggahan itu segera diserbu lebih dari 28 ribu komentar, kebanyakan penggemar dari Indonesia. Netizen berterima kasih mengetahui idola mereka begitu perhatian terhadap Indonesia. "Thank you oppa." tulis @hera***. Aktris Audi Marissa turut memberikan komentar dengan memasang emotikon hati dan menangis pilu. 

Tragedi Kanjuruhan bermula dari kekalahan Arema FC dengan skor 2 - 3 melawan Persebaya Surabaya. Aremania yang tidak terima dengan kekalahan itu turun ke lapangan hendak mengejar pemain dan ofisial Arema FC. Polisi berbekal pentungan dan tameng mengejar suporter dengan memukuli dan menendang mereka.

Situasai kocar-kacir itu juga terjadi saat sebagian polisi lain menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Akibat tembakan gas air mata itu, penonton di tribun panik, mengalami perih mata, sesak napas dan akhirnya berebutan keluar dengan pandangan mata seadanya. Akibatnya, banyak penonton yang terinjak-injak dan kekurangan oksigen. 

Tragedi Kanjuruhan ini, dengan korban nyaris 200 orang, tercatat sebagai tragedi sepak bola terburuk nomor dua di dunia sepanjang sejarah setelah Peru pada 1964. Penyebabnya sama, penggunaan gas air mata untuk membubarkan kerusuhan. Padahal, FIFA telah melarang penggunaan gas air mata. 

Presiden Jokowi pun memerintahkan PSSI untuk menghentikan BRI Liga 1 hingga persoalan ini selesai. Insiden ini dapat mengancam Indonesia dibatalkan kesempatannya menggelar Piala Dunia U-20 yang akan digelar tahun depan. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus