Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Tutup Setahun Akibat Pandemi, Objek Wisata di Minahasa Tenggara akan Buka Lagi

Satgas menyebut di Kabupaten Minahasa Tenggara, angka penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 mulai bisa dikendalikan.

8 Maret 2021 | 16.21 WIB

Pemandangan keindahan pantai Lakban di Teluk Buyat, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, 1 Desember 2015. Keindahan pantai lakban memang menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Minahasa Tenggara. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Perbesar
Pemandangan keindahan pantai Lakban di Teluk Buyat, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, 1 Desember 2015. Keindahan pantai lakban memang menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Minahasa Tenggara. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara akan mengizinkan sejumlah tempat wisata kembali buka untuk umum setelah hampir setahun ditutup akibat pandemi Covid-19.

"Sejumlah tempat wisata di Minahasa Tenggara sudah bisa dibuka kembali untuk umum," kata Ketua Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Minahasa Tenggara Yani Rolos, Senin, 8 Maret 2021.

Menurut Yani, pembukaan sejumlah objek wisata tersebut berdasarkan pertimbangan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata yang terdampak langsung akibat pandemi. "Langkah ini diambil guna peningkatan perekonomian masyarakat. Kami membuka ruang bagi masyarakat pelaku usaha kecil yang ada di setiap objek wisata," ujarnya.

Meski akan diizinkan dibuka, Yani mengatakan pembukaan sejumlah objek wisata tersebut harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. "Satgas membuka seluruh objek wisata namun harus tetap penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Meski untuk kabupaten Minahasa Tenggara angka penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 mulai bisa dikendalikan," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Minahasa Tenggara Sartje Taogan mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada pengelola objek wisata untuk menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan. "Semua standar penerapan protokol kesehatan kami wajib kepada pengelola ketika membuka objek wisata," ujarnya.

Setiap objek wisata di Minahasa Tenggara, kata Sartje, harus menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, dan hand sanitizer, serta wajib melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. "Penanggung jawab objek wisata harus memberikan rasa nyaman, aman dan sehat. Artinya harus memerhatikan disiplin penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus