Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris legendaris, Tutie Kirana meluncurkan buku berjudul Sebuah Memoar Tutie Kirana di Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2022. Peluncuran buku itu bertepatan dengan syukuran ulang tahunnya ke-70.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memoar ini mengisahkan perjalanan hidup Astuti yang sejak kecil diasuh ayahnya hingga dipisahkan oleh sebuah tragedi. Memoar ini juga memotret bagaimana kisah hidup Astuti saat beranjak remaja. Hingga akhirnya, bagaikan diangkat oleh sebuah kekuatan gaib, Astuti akhirnya menjelma menjadi seorang pemain film bernama Tutie Kirana,” ujarnya.
Menurut Tutie, penulisan buku Sebuah Memoar Tutie Kirana dilakukan secara indie. Dalam menyelesaikan penulisan buku ini, Tutie dibantu Joan Rumengan, seorang reporter muda di sebuah portal berita. Joan pernah mewawancarai Tutie ketika ia mendapat anugerah Aktris Pendukung Terbaik pada Festival Film Tempo pada 2018. Perkenalan itu membuatnya percaya untuk mengajak Joan menulis bersama memoarnya.
Tutie menuturkan, dalam buku ini ia juga membagikan cerita tentang rumah tangganya. Ia pernah menjalani kehidupan yang tidak gampang tatkala menjadi seorang ibu tunggal dengan anak dua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski penampilannya di layar bioskop selalu menuai pujian tapi di kehidupan nyata, ia harus pontang-panting menafkahi anak-anaknya. Tutie bekerja keras agar dapat menabung demi masa depan buah hatinya. Di saat bersamaan, Tutie juga mengaku harus pandai dalam mengelola godaan-godaan yang sering kali dirasakan telah merendahkan martabatnya.
Salah satu sahabat Tutie Kirana, Kartini Sjahrir turut menuliskan pujiannya dalam buku itu. “Kehidupan pribadinya tidak mudah, tapi dia menjalani dan menghadapinya dengan kepala tegak,” tulis Kartini.
Aktor legendaris, Roy Marten juga mengungkapkan hal serupa. Menurut ayah Gading Marten ini, Tutie adalah sosok galak yang tercermin dari sikapnya yang tegas. Ia memuji Tutie selalu total dalam memainkan setiap karakter yang ia perankan. “Tutie tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap orang lain,” ucapnya.
Memasuki usianya yang ke-70 tahun, ibu tiga anak, eyang lima cucu, dan buyut dari dua tiga cicit ini menyatakan ia masih akan terus berkarya sebagai seorang pelakon. “Walaupun masih terus berjuang di hari tua ini, pencapaian yang paling penting buat saya adalah ketika saya memutuskan untuk berhenti ngoyo mendapat pekerjaan akting," kata dia.
Menurut Tutie, ia mengikuti ajaran ayahnya, agar berhenti makan sebelum kenyang. Ia mencoba bisa menempatkan diri kapan akan berkarya, mengambil rehat, dan membalas dengan karya jauh lebih hebat. "Alhamdulillah saya santai, terus berkarya bersama dengan siapapun,” ujarnya.
Dalam usianya ke-70, Tutie yang kulitnya terlihat masih kencang ini, bisa luwes bergaul dengan siapa saja. Ia mudah bekerja sama dengan para pemain peran lintasgenerasi. Saat ini, ia tengah bermain di serial original di Netflix bersama Dian Sastrowardoyo, Putri Marino, Ario Bayu dan Arya Saloka. "Aktor senior, muda, yang milenial, bisa bekerja sama dengan saling menghormati dan menyalakan semangat kerja tim," tuturnya.
Tutie Kirana berharap, pengalaman dan pandangan hidup yang ia tuangkan dalam buku ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat dan terkhusus kepada para perempuan. “Agar mereka mampu bangkit tegar memberdayakan diri sebagai perempuan sejati yang layak mendapat respek, bukan perempuan yang hanya ditindas dan diekploitasi,” ujarnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.