Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata ke Air Terjun di Desa Tertinggi di Pulau Jawa

Komunitas pengelola air terjun Curug Sikarim akan mengembangkan objek wisata alam itu dengan membuat taman 1001 galar atau pakis.

12 Juni 2019 | 10.24 WIB

Objek wisata Curug Sikarim di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Perbesar
Objek wisata Curug Sikarim di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Wonosobo - Kawasan wisata air terjun atau Curug Sikarim di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tak pernah sepi pengunjung. Air terjun dengan ketinggian 125 meter itu tak berhenti menggerojok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Curug Sikarim terletak di Dataran Tinggi Dieng di antara Gunung Bisma dan Gunung Sikunir pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan air laut. Hawa dingin dan kabut menyergap di kawasan yang hanya berjarak kurang dari 2 kilometer dari Desa Sembungan, desa tertinggi di Pulau Jawa.

Pohon pakis tumbuh subur menjulang, menambah kesegaran mata. Tebing-tebing berpinggir beragam tanaman begitu menyejukkan. Tanaman kacang tanah, pisang, seledri, bawang pre menghampar di pinggir jalan menuju air terjun. Di musim libur panjang, Kelompok Sadar Wisata Curug Sikarim menghadirkan hiburan dangdut sebagai daya tarik kesenian yang merakyat.

Wisatawan harus ekstra hati-hati untuk sampai ke Curug Sikarim. Jalan menuju objek wisata alami itu menanjak. Tempo menuju ke sana dengan menggunakan sepeda motor dan tak kuat memacu gas. Seorang pemuda anggota Kelompok Sadar Wisata membantu membonceng menuju ke lokasi. "Kami menyiapkan mobil pick up untuk membantu mengangkut rombongan wisatawan yang kesulitan menuju curug," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Curug Sikarim, Mahmudin, Senin, 10 Juni 2019.

Objek wisata Curug Sikarim di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani

Mahmudin menjelaskan jalan menuju Curug Sikarim baru diaspal belum lama ini. Sebelumnya, jalan menanjak itu penuh bebatuan dan kerikil. Perlu waktu lima tahun untuk membuka objek wisata ini dan menyiapkan fasilitas penunjang.

Selama libur Lebaran 2019, Mahmudin mencatat sekitar 800 pengunjung datang ke sana. Sebagian besar wisatawan berasal dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Palembang. Kelompok Sadar Wisata membanderol tiket masuk Rp 5.000 per orang dan hiburan dangdut Rp 5.000 per orang.

Komunitas pengelola Curug Sikarim akan mengembangkan objek wisata alam itu dengan membuat taman 1001 galar atau pakis. Tujuannya, menarik wisatawan lebih banyak lagi. Mereka bisa berswafoto di lokasi tersebut. Komunitas setempat juga sedang menyiapkan gazebo dan jembatan penyeberangan di sekitar air terjun. "Kami akan membuat spot-spot foto yang menarik," ujar Mahmudin.

Wisatawan asal Wonosobo, Sugeng mengatakan tertarik datang ke Curug Sikarim karena memiliki keindahan alam dan menyegarkan bermain air di sana. "Kondisinya masih alami dan harga tiketnya murah," ucap dia yang membawa serta anggota keluarga besarnya berwisata ke Curug Sikarim.

Shinta Maharani

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Yogyakarta. Menjadi Koresponden Tempo untuk wilayah Yogyakarta sejak 2014. Meminati isu gender, keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus