Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang, terutama di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Jawa Timur.
“Ini aspek keamanan harus kita utamakan, kita prioritaskan,” ujar Sandiaga dalam jumpa pers mingguan yang digelar secara daring, di Jakarta, Senin, 22 April 2024.
Sandiaga prihatin atas jatuhnya warga negara asing asal Cina saat berwisata ke Kawah Ijen. Pelancong tersebut ditemukan meninggal dunia, Sabtu pekan lalu, 20 April 2024.
Sandiaga mengimbau pengelola tempat wisata maupun wisatawan, agar memastikan keselamatan dengan mengikuti aturan yang berlaku, serta meminta wisatawan untuk senantiasa menggunakan jasa pemandu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Akan memberikan imbauan tegas agar kejadian tak terulang karena blok sunrise Kawah Ijen ini merupakan spot yang sangat favorit. Jadi mohon utamakan keselamatan dan untuk wisatawan agar dipandu dan dipastikan mengikuti aturan,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kronologi Meninggalnya Wisatawan Cina
Sebelumnya HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Ijen, Sabtu, 20 April 2024. Perempuan ini meregang nyawa setelah terjatuh ke jurang di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) yang berlokasi di Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Purwantono menceritakan kronologi peristiwa nahas yang dialami turis dari Negeri Tirai Bambu itu. Korban melakukan pendakian ke Gunung Ijen bersama dengan suaminya, ZY, 32 tahun. Pasangan suami istri ini diantar travel IBT. Korban bersama suaminya mulai melakukan pendakian dari Paltuding jam 02.10 WIB dengan menyewa jasa guide berinisial G.
Menurut Purwantomo pada pukul 06.00 WIB, korban berfoto di pinggir jurang blok sunrise kawah Ijen. "Diduga kaki korban tersandung rok yang dipakai dan terpeleset jatuh ke jurang. Semua kejadian tersebut disaksikan oleh guide dan suami korban," kata Purwantono kepada Tempo, Sabtu, 20 April 2024.
Menerima laporan kejadian itu, petugas dari RKW 18 Kawah Ijen bersama tim rescue kawah Ijen bergerak cepat ke lokasi kejadian dengan dibantu para operator wisata melakukan evakuasi terhadap korban. Sekitar pukul 11.38 WIB, korban diangkut oleh mobil ambulance Puskesmas Licin dari Paltuding ke RSUD Blambangan Banyuwangi dikawal oleh BBKSDA Jatim dan Polsek Licin.
Pada pukul 12.45 WIB, korban diperiksa di RSUD Blambangan Banyuwangi. "Suami korban menolak dilakukan autopsi. Dan penyebab kematiannya adalah kecelakaan murni," ujar Purwantono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan jenazah korban pada pukul 17.00 WIB dibawa ke Bali. Ihwal peristiwa kecelakaan itu, Purwantono mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke TWA Ijen untuk selalu berhati-hati. "Para wisatawan supaya lebih berhati-hati, terutama para guide agar lebih intens mengingatkan tamu yang dibawanya," ujarnya.
Kemenparekraf juga telah menyerukan aspek cleanliness, health, safety, environment sustainability (CHSE) dan selalu diterapkan dalam menciptakan wisata yang aman dan nyaman.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, meski pandemi COVID-19 telah berakhir, aspek CHSE tetap diterapkan demi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Tak hanya pengelola wisata, wisatawan pun juga diminta untuk menerapkan hal yang sama.
DAVID PRIYASIDHARTA | ANTARA
Pilihan Editor: TWA Kawah Ijen Tutup Sehari saat Pemilu